slot gacor
Penanganan Anestrus Pasca Beranak Sapi Perah Dengan Implan Progesterone Intravagina Di Kelompok Tani Ternak Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang | Supriyanto | Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

Penanganan Anestrus Pasca Beranak Sapi Perah Dengan Implan Progesterone Intravagina Di Kelompok Tani Ternak Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang

Supriyanto Supriyanto

Abstract


Upaya untuk meningkatkan populasi sapi perah dengan salah satu teknologi inseminasi buatan banyak kendala, salah satunya adalah sulitnya deteksi estrus, karena kejadian anestrus sangat umum pada sapi perah setelah lahir. Tujuan dari penelitian ini menggunakan teknik sinkronisasi estrus menggunakan intravaginal implan progeterone untuk mengatasi anestrus di sapi perah pasca melahirkan. Duapuluh ekor sapi perah blasteran yang dimiliki oleh Kelompok Tani ternak di Kabupaten Kabupaten Magelang desa Ngablak dibagi menjadi dua kelompok perlakuan. pengobatan menggunakan implan progesteron CIDR selama 10 hari di intravaginal, II sebagai pengobatan untuk kontrol menggunakan implan kosong selama 10 hari untuk intravaginal sebagai kontrol. Pengamatan birahi dilakukan setelah pengambilan implan dan inseminasi buatan (AI) dilakukan setelah ternak menunjukkan gejala birahi. sapi perah menunjukkan ada tandatanda dari birahi lebih dari 3 periode estrus melakukan pemeriksaan ginekologi untuk menentukan status reproduksi dan kebuntingannya. Hasil menunjukkan kekuatan retensi intravaginal implan dianggap sempurna (100%), induksi estrus menunjukkan perbedaan awal (66,27±07.12 vs 453,76±79,50; P<0,01), jumlah sapi perah birahi adalah acara yang berbeda secara signifikan lebih tinggi (100% vs 60%, P<0,01), tingkat konsepsi (CR) yang dihasilkan tidak berbeda secara signifikan (80% berbanding 76,67%), S / C tidak berbeda nyata (1,43 vs 1,57), angka NR tidak berbeda secara signifikan (73,33% berbanding 75%), estrus panjang siklus tidak berbeda secara signifikan (19±2,23 vs 19,5±0,67), angka kehamilan (PR) menunjukkan tidak ada perbedaan yang lebih tinggi (95,50% berbanding 57,67%, P<0,01), jumlah sapi bunting secara signifikan berbeda (93,33% berbanding 46,67%, P<0,01). Dapat disimpulkan bahwa teknik sinkronisasi dengan progesteron intravaginal mampu menangani anestrus sapi perah setelah lahir.

Keywords


anestrus; implan progesterone; intravaginal

Full Text:

PDF

References


Arifiantini, R. I., B. Purwantara, T. L. Yusuf, D. Sajuthi, dan Amrozi, 2010. Angka Konsepsi Hasil Inseminasi Semen Cair Versus Semen Beku pada Kuda yang Disinkronisasi Estrus dan Ovulasi. Media Peternakan.Vol. 33 No.1. Pp. 1-5Anderson, L.H. and Mac Day., 1994. Acute Progesterone Administration Regresses Persitent Dominant and Improves Fertility of Cattle in Ehich Estrus was Synchronized with Melengestrol Actate. J. Anim. Sci. 72:2955-2961

Cavalieri, J., G. Hepworrth, V. M. Smart, M. Ryan and K. L. Macmillan., 2007. Reproductive performance of lactating dairy cows and heifers synchronized for a second inseminasi with an intravaginal progesterone-releasing device 7 or 8 d with estradiol benzoate injected at the time of device insertion and 24 h after removal. Theriogenology 64 :824-834.

Hastuti, D. 2008. Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan Sapi Potong Di Tinjau Dari Angka Konsepsi Dan

Penanganan Anestrus Pasca Beranak Sapi Perah dengan Implan Progesterone Intravagina di Kelompok Tani Ternak Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang

Service Per Conception. Mediagro . Vol. 4. No.1. Pp. 2-20

Kresno S. dan Eko M. 2010. Sinkronisasi Estrus Dengan Implant Controlled Internal Drug Release Intravagina Pada Kambing Peranakan Ettawa. Buana Sains. Vol 10 No 1: Pp. 1-7

Muir, P. D., G. Semiadi, G.W. Aser, T. E. Broad, M. L. Tate and T.N. Barry., 1997. Sambar deer (Cervus unicolor) X Red deeer (C. elephus) interspecies hybrids. Jurnal of Heredity 88: 366-372.

Nurcholidah, S., 2008. Penggunaan Progesteron Intravaginal Dan Kombinasinya Dengan Pgf2α Serta Estrogen Dalam Upaya Menimbulkan Estrus Dan Kebuntingan Pada Sapi Perah Anestrus. Jurnal Bionatura, Vol. 10, No. 3, Pp 258-272.

Pemayun, T.G.O., I.G.N.B.Trilaksana., M.K.Budiasa., 2014. Waktu Inseminasi Buatan yang Tepat pada Sapi Bali dan Kadar Progesteron pada Sapi Bunting. Jurnal Veteriner . Vol. 15 No. 3 : 425-430

Peter, A.R., 1986. Hormonal control of the bovine oestrous cycle. BR. Veteriner J. 142 : 564-575.

Putro, P. P., 1991. The treatment of Anaoestrous and Suboeestrous in Dairy Cattle Using ProgesteroneControlled Internal Drug Release (CIDR) or a Sinthetic Gonadotrophin Release Hormone (GnRH). Buletin FKH-UGM. Desember ed.

Putro, P.P., 2013. Dinamika folikel ovulasi setelah perlakuan sinkronisasi estrus dengan implan progesteron

intravagina pada sapi perah. Jurnal Sain Vet. 31 (2) : 128-137.

Ryan, P.P., S. Spiner, H. Yaakup And K.J. O Ferrell, 1995. An Evaluation of Estrous Synchronization Programs in Reproductive Management of Dairy Herds. J.Anim Sci. 73:3693695.

Siregar, T.N., H. Hamdan, G. Riady, B. Panjaitan, D. Aliza, E. F. Pratiwi, T. Darianto and Husnurrizal., 2014. Efficacy of two estrus synchronization methods in indonesian aceh cattle. Inter J. Vet. Sci., 4(2): 87-91. www.ijvets.com Snedecor, G.W. and Cochran, W.G., 1990. Statistic Methods. 7th. RD. Iowa University Press. Ames. Iowa. USA.

Suharto, K., A. Junaidi, A. Kusumawati, D.T. Widayati, 2008. Perbandingan Fertilitas antara Sapi perah Peranakan Etawa Skor Kondisi Tubuh (SKT) Kurus versus Ideal Setelah Sinkronisasi Estrus dan Inseminasi buatan. FKH UGM. Media Kedokteran Hewan. 24: 4954.

Sujarwo, S., 2009. Penerapan Tehnik Sinkronisasi Birahi pada Kerbau dan Problemnya. Dinas Peternakan Sulawesi Selatan.

Supriyanto, 2000. Pengaruh Pemberian Suatu Implan Progesteron Intravagina terhadap induksi birahi, angka konsepsi dan kadar progesteron air susu sapi perah pasca beranak. Tesis. Program pasca sarjana UGM. Yogjakarta.

Supriyanto, 2014. Pengaruh pemberian Implan Progesteron Intravagian terhadap Induksi Berahi dan angka 31 Penanganan Anestrus Pas ca Beranak Sapi Perah dengan Implan Progesterone Intravagina di Kelompok Tani Ternak Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang kebuntingan Kambing peranaka Etawa (PE). J. Pengembangan Penyuluhan Pertanian. Vol. 10. No. 20. Pp.221-226

Sutama, I.K., I.G.M. Budiarsana and Y. Saefudin., 1995. Kinerja reproduksi sekitar pubertas dan beranak pertama Sapi perahranakan etawah. Jurnal Ilmu dan Peternakan. 8 (1): 9-12.

Utomo, S., 2011. Porduktifitas Sapi perah di Wilayah Pengembangan Pesisir Pantai Kecamatan Wates, Kulon Progo. Laporan Penelitian. Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Wenkoff, M., 1986. Estrous Synchronisation in Cattle. Dalam Current Therapy in Theriology. Morror, DA.,(ed) WB., Saunders Co. Philadephia.

Xu, Z. Z., L. J. Dorton and K. L. Macmillan, 1997. Reproductive Performance of Lactation Dairy Cows Following Estrous Synchronization Regimens with PGF2α and progesteron. Theriognology. 47: 687-701.




DOI: https://doi.org/10.36626/jppp.v13i24.94

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

 

UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Jl.Magelang Kopeng Km7, kotak pos 152, Tegalrejo Magelang 56101
Telp. 0293-364188, Fax 0293-364188.