Substitusi Tepung Kulit Singkong pada Dedak dan Onggok terhadap Kecernaan Ransum in vitro
Abstract
ABSTRAK
Dedak dan onggok merupakan produk hasil samping dari pertanian dan
agroindustri yang banyak digunakan dalam menyusun konsentrat ternak ruminansia
sebagai bahan pakan sumber energi. Produk hasil samping pertanian yang lain yaitu
kulit singkong. Berdasarkan ketersediaannya yang banyak serta kandungan BETN
dan TDN yang tinggi, kulit singkong berpotensi digunakan sebagai alternatif bahan
pakan sumber energi ternak ruminansia. Tujuan penelitian ini yaitu mengukur nilai
kecernaan ransum (kecernaan bahan kering dan organik) secara in vitro dengan
mengganti dedak dan onggok dari tepung kulit singkong. Rancangan percobaan yang
digunakan yaitu rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan (ransum (60%
hijuan dan 40% konsentrat) yang menggunakan tepung kulit singkong 0, 10, 20, dan
30% bahan kering (BK) sebagai substitusi dedak dan onggok) dengan 4 kelompok
sebagai ulangan. Data yang didapatkan dianalisa statistik menggunakan Analysis of
Variance (ANOVA) dengan uji lanjut DMRT pada data yang berbeda nyata anatar
perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi penggunaan tepung
kulit singkong sebagai substitusi dedak dan onggok pada ransum sangat nyata
meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum. Kesimpulannya
yaitu penggunaan tepung kulit singkong sebanyak 30% sebagai substitusi dedak dan
onggok pada ransum memiliki nilai kecernaan bahan pakan terbaik. Nilai keernaan
bahan keringnya sebesar 72,20% dan kecernaan bahan organiknya sebesar 71,39%.
Penggunaan tepung kulit singkong sebagai bahan pakan ternak yang semakin banyak
akan dapat mengurangi limbah kulit singkong dan pencemaran lingkungan
ABSTRACT
Rice bran and onggok are by-products of agriculture and agroindustry which
are widely used in ruminant concentrates formulation as feed ingredients for energy
sources. Another agricultural by-product is cassava peel. Based on its abundant
availability and high content of BETN and TDN, cassava peel has the potential to be
used as an alternative energy source for ruminant. The purpose of this study was to
measure the ration digestibility (dry matter and organic matter digestibility) in vitro with substitution of rice bran and onggok from cassava peel powder. Randomized block
design with four treatments were used in this research. Treatments were cassava peel
powder substitution at 0, 10, 20, and 30% DM and four groups as replications. Data
were analyzed using ANOVA and the differences among the means of the treatments
were examined using DMRT. The results showed that the higher of cassava peel
powder as a substitute for rice bran and onggok on ration, dry matter and organic
digestibility on ration was significantly increased. In conclusion, is that the use of
cassava peel powder as much as 30% as a substitute for bran and onggok in the ration has the best digestibility value of feed ingredients. The dry matter digestibility value was 72.20% and the organic matter digestibility was 71.39%. The use of cassava peel powder as animal feed ingredients will increasingly reduce cassava peel waste and environmental pollution
Key words: ration digestibility, in vitro, cassava peel powder
Keywords
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Azevêdo, J.A.G., Filho, V., Pina, D.S., Detmann, E., Pireira, L.G.R., Valadares, R.F.D., Fernandes, H.J., Silva, L.F.C., dan Benedeti, P.B., 2012, Nutritional Diversity of Agricultural and Agroindustrial byproducts for Ruminant Feeding. Arquivo Brasileiro de Medicina Veterinaria e Zootecnia, vol 64, hal 1246-1255
Chairunisa, Fadhillah, L.A., Hernaman, I., Dhalika, T., Ramdani, D., dan Nurmeidiansyah, 2020, Fermentabilitas dan Kecernaan in vitro Ransum Domba yang Mengandung Kulit Buah Pisang Muli (Musa acuminata), Jurnal Ilmu Ternak, vol 20, no 2, hal 152-157
Darwis, A.A., Budasor, L., Hartato, dan Alisyahbana, M., 1988, Studi Potensi Limbah Lignoselulosa di Indonesia, PAU Bioteknologi IPB Bogor, BogorDepartemen Pertanian, 2021, Basis Data Pertanian, https://aplikasi2.pertanian.go.id/bdsp/id/lokasi, diakses tgl 21 Juli
Fathul, F., dan Wajizah S., 2010, Penambahan Mikromineral Mn dan Cu dalam Ransum terhadap Aktivitas Biofermentasi Rumen Domba secara in vitro, Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner, vol 15, no 1, hal 9-15
Gunawan, Ma’sum, K., and Rasyid, A. 1997, Feed Supplay of Maduran Cattle in Dry Land Farmers During Dry and Rainy Seasons, Prosiding Seminar Nasional II Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan IPB dengan Asosiasi Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Indonesia (AINI), 163-164
Hambakodu, M., dan Ina, Y.M., 2019. Evaluasi Kecernaan in vitro Bahan Pakan Hasil Samping Agro Industri, Jurnal Agripet, vol 19, no 1, hal 7-12
Hartadi, H., Reksohadiprodjo, S., Lebdosukojo, S., dan Tillman, A.D., 1980, Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Hidayah, N., Lubis, R., Wiryawan, K.G., Suharti, S., Rita, W., dan Zurina, R., 2020, The Effect of Native Grass Substitution Using Jengkol (Archidendron Jiringa) Peel and Leaves Powder on in vitro Rumen Fermentation, Iranian Journal of Applied Animal Science, vol 10, hal 421-427
Kartika, N.D., Tanuwiria, U.H., dan Hidayat, R., 2012, Pengaruh Tingkat Pemberian Tepung Ampas Teh (Camellia sinensis) terhadap Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO) Ransum Sapi Potong (in vitro), Students e- Journal, vol 1, no 1, hal 1-5
Kasapidou, E., Sossidou, E., dan Mitlianga, P., 2015, Fruit and Vegetable Coproducts as Functional Feed Ingredients in Farm Animal Nutrition for Improved Product Quality, Agriculture, vol 5, hal 1020-1034
Lubis, S., Rachmat R., Sudaryono, dan Nugraha, S., 2002, Pengawetan Dedak dengan Metode Inkubasi, Balitpa Sukamandi, Kerawang Pranata, R., dan Chuzaemi, S., 2020, Nilai Kecernaan in vitro Pakan Lengkap Berbasis Kulit Kopi (Coffea Sp.) Menggunakan Penambahan Daun Tanaman Leguminosa. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis, vol 3, no 2, hal 48- 54
Sandi, S., 2010, Kandungan Serat Kasar Kulit Bagian Dalam Singkong yang Mendapat Perlakuan Bahan Pengawet selama Penyimpanan, Jurnal Sain Peternakan Indonesia, vol 5, no 2, 123-128 Stell, R.G. dan Torrie, J.H., 1991, Prinsip dan Prosedur Statistik, Suatu Pendekatan Biometrik, Edisi 2. Alih Bahasa Sumantri, B., PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Syafrudin, A.I., Pangestu, E., dan Christiyanto, M., 2020, Nilai Total Digestible Nutrien pada Bahan Pakan by-product Industri Pertanian sebagai Pakan Kambing yang Diuji secara in vitro, Jurnal Sain Peternakan Indonesia, vol 15, no 3, hal 302-307
Syapura, Bata, M., dan Pratama, W.S., 2013, Peningkatan Kualitas Jerami Padi dan Pengaruhnya terhadap Kecernaan Nutrien dan Produk Fermentasi Rumen Kerbau dengan Feces sebagai Sumber Inokulum. Jurnal Agripet, vol 13, no 2, hal 59-67.
Tilley, J.M.A. and Terry, R.A., 1963, A Two-Stage Technique for The in vitro Digestion of Forage Crops. Journal of the British Grassland Society, vol 18, hal 104-111.
Wajizah, S., Samadi, Usman, Y., dan Mariana, E., 2015, Evaluasi Nilai Nutrisi dan Kecernaan in vitro Pelepah Kelapa Sawit (Oil Palm Fronds) yang Difermentasi Menggunakan Aspergillus Niger dengan Penambahan Sumber Karbohidrat yang Berbeda. Jurnal Agripet, vol 15, no 1, hal 13-19
Widiyanti, A.R., Cardi, E., Tanuwiria, U.H., Tarmidi, A.R., dan Hernaman, I., 2020, Pengaruh Berbagai Tingkat Penggunaan Ampas Ganyong (Canna edulis Kerr) dalam Ransum terhadap Fermentabilitas dan Kecernaan (in vitro), Jurnal Peternakan, vol 17, no 2, hal 90-95
DOI: https://doi.org/10.36626/jppp.v19i35.855
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian
UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)
Jl.Magelang Kopeng Km7, kotak pos 152, Tegalrejo Magelang 56101
Telp. 0293-364188, Fax 0293-364188.