slot gacor
Permasalahan Usaha Ternak Kerbau Di Kabupaten Magelang (Problems Of Buffalo Business In Magelang Districk) | Nuryanto | Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

Permasalahan Usaha Ternak Kerbau Di Kabupaten Magelang (Problems Of Buffalo Business In Magelang Districk)

Nuryanto Nuryanto, Sumaryanto Sumaryanto

Abstract


Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Magelang, mulai 1 April sampai 18 Agustus 2017. Responden berjumlah 30 orang yang ditentukan secara purposive sampling dengan kriteria peternak yang berpengalaman minimal 2 tahun. Tujuannya adalah menggali permasalahan pada usaha ternak kerbau di Kabupaten Magelang.
Akibat mekanisasi, fungsi kerbau sebagai pengolah tanah pertanian banyak digantikan traktor, namun karena traktor tidak dapat menjangkau seluruh lahan pertanian, maka tenaga kerja kerbau masih dibutuhkan petani. Kelebihan kerbau sebagai pengolah tanah adalah menghemat penggunaan bahan bakar fosil, tidak perlu suku cadang, dapat berkembang biak, dapat memperbaiki struktur tanah dan dapat menjadi sumber mata pencaharian peternaknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jarak beranak kerbau relatif lama (± 22,05 bulan) dan banyak terjadi perkawinan kerabat dekat (in breeding). Hal ini karena birahi kerbau tidak jelas (silent heat), peternak cenderung memelihara kerbau betina (jinak), kurangnya pengetahuan peternak dan semakin berkurangnya padang pangonan. Sebagai peternak kerbau penyedia jasa pengolah tanah pertanian (buruh) rata-rata investasinya adalah Rp 33.024.226 per peternak. Untuk biaya tetapnya sebesar Rp 74.436 per bulan, biaya variabel Rp 18.562 per bulan. Untuk penerimaannya yang berasal dari upah mengolah tanah Rp 725.375 per bulan. penjualan pupuk kandang Rp 367.785 per bulan, penjualan gudel Rp 344.583 per bulan dan pendapatan tenaga kerja sebesar Rp 1.718.535 per bulan. Kecilnya pendapatan peternak, lokasi kerja di desa, pekerjaan buruh, investasinya besar, maka regenerasi peternak kerbau tidak ada.


Keywords


Kerbau; tenaga kerja; In breeding; pendapatan

Full Text:

PDF

References


BPS Kabupaten Magelang, 2016. Magelang Dalam Angka. Badan Pusat Statistik, Kabupaten Magelang Cockrill, W.R. 1974. The husbandry and health of domestic buffalo. Food and Agriculture Organization of United Nation, Rome.

Kusnadi, U., D.A. Kusumaningrum, Riasari G.S.dan E. Triwulaningsih. 2005. Fungsi danperanan kerbau dalam sistem usahatani diPropinsi Banten. Pros. Seminar NasionalTeknologi Peternakan dan Veternier. 17 — 18September 2005. Puslitbang Peternakan, Bogor.

Mizan, A.B., 20012. Problematika Pengembangan Ternak Kerbau,

aangfapet/blogspot

Nuraeni, I. dan H. Hidayat,. 2001. Manajemen Usaha Tani (2001). Universitas Terbuka. Jakarta.

Nuryanto dkk (2004) . Manajemen Keuangan Pertanian, Edisi I.

Universitas Terbuka Jakarta.

Pandya,P.R.,K.M.Singh, S.Parerkar, A.K.Tripathi, H.H.Mehta, D.N.Rank, R.K.Kothari and C.G.Joshi. 2010. Bacterial Diversity in the Rumen of Indian Surti Buffalo (Bubalus bubalis), Assessed by 16S rDNA analysis. J.Appl.Genet.51: 395-402.JITV Vol. 17 No 3 Th. 2012: 189-200

Peraturan Menteri Pertanian No: 56/Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman Pembibitan Kerbau yang Baik (Good Breeding Practice).. http://tmtnews.wordpress.com/kerba u/Proyek Diakses 6 Desember 2014.

Pradhan (1994) Rumen Ecosystem in Relation to Cattle and Buffalo Nutrition. Proc. First Asian Buffalo Association Congress

Prawirodigdo, S. 2008. Daya dukung hijauan dari limbah pertanian dan perkebunan untuk ternak kerbau rawa di beberapa daerah di Provinsi Jawa Tengah, Seminar dan Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau 2008 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, Laboratorium Peternakan Klepu,

Rianto dan Purbowati, 2010). Panduan Lengkap Sapi Potong, Penebar Swadaya, Jakarta.

Suryahadi, W. G. Piliang, L. Djuwita and Y. Widiastuti. 1996. DNA recombinant technique for producing transgenic rumen microbes in order to improve fiber utilization. Indonesia. J. Trop. Agric. 7: 5-9.

Syairani, 2006. Analisis Pendapatan Usaha Tani. Laporan Karya Ilmiah Penugasan Akhir. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian. Jurusan Penyuluhan Peternakan, Magelang.

Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo, S. Lebdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Toelihere, M.R. dan K. Achyadi. 2005. Desain program pengembangan ternak kerbau di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2006- 2010. Makalah disampaikan pada Forum Konsultan Peternakan. Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

Wanapat, M. 2001, Swamp Buffalo Rumen Ecology and its Manipulation.Paper presented at National Workshop on Swamp Buffalo Development. Hanoi. http://www.mekarn.org/procbuf/wan apat.htm




DOI: https://doi.org/10.36626/jppp.v14i26.27

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Bidang Ilmu-Ilmu Peternakan



Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

 

UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Jl.Magelang Kopeng Km7, kotak pos 152, Tegalrejo Magelang 56101
Telp. 0293-364188, Fax 0293-364188.