Penggunaan Tepung Biji Alpukat dan Pengaruhnya Terhadap Kecernaan Lemak Kasar dan Energi Metabolis Ransum Ayam Broiler

Nurrohman, A.,, Yunianto, V. D.,, Mangisah, I

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh penggunaan tepung biji alpukat dalam ransum terhadap konsumsi lemak kasar, kecernaan lemak kasar, konsumsi energi dan energi metabolis murni. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah ayam broiler unsex strain Lohmann sebanyak 90 ekor yang berumur 1 hari dengan bobot awal ratarata 41,38 ± 1,08 g. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Ransum perlakuan meliputi T0 = ransum kontrol (tanpa tepung biji alpukat), T1= ransum dengan 7,5% tepung biji alpukat, T2= ransum dengan 15% tepung biji alpukat. Parameter yang diamati adalah konsumsi lemak kasar, kecernaan lemak kasar, konsumsi energi dan energi metabolis murni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung biji alpukat dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap konsumsi lemak kasar, kecernaan lemak kasar dan konsumsi energi dan ayam broiler, dan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap energi metabolis murni. Simpulan penelitian adalah penggunaan tepung biji alpukat dalam ransum pada level 7,5% tidak menurunkan energi metabolis murni, tetapi menurunkan konsumsi lemak kasar, kecernaan lemak kasar, dan konsumsi energi.


Keywords


broiler; konsumsi lemak kasar; kecernaan lemak kasar; konsumsi energi; energi metabolisme murni

Full Text:

PDF

References


Anita, W. Y., I. Astuti, dan Suharto. 2012. Pengaruh pemberian tepung daun teh tua dalam ransum terhadap performan dan persentase lemak abdominal ayam broiler. Tropical Animal Husbandry. 1 (1) : 1-6.

Aris, S., E. Mirwandhono, dan Emmyliam. 2006. Pemanfaatan tepung temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) dan molases dalam ransum terhadap performa dan income over feed cost (IOFC) itik peking umur 1-56 hari. Jurnal Agribisnis Peternakan. 2 (2) : 67-71.

Badan Standarisasi Nasional. Pakan Ayam Ras Pedaging (Broiler Finisher). SNI 01 — 3931-2006. Badan Standarisasi Nasional. Pakan Ayam Ras Pedaging (Broiler Starter). SNI 01 — 3930-2006.

Estiningdriati, I., U. Atmomarsono, L. Jauhari, dan A. L. Nuary. 2009. Penggunaan tempe sorghum dalam ransum dan pengaruhnya terhadap penampilan produksi ayam broiler. Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan : 682-687.

Ichwan. 2003. Membuat Pakan Ayam Ras Pedaging. Cetakan I. PT Agromedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kayadoe, M., dan S. Hartini. 2009. Kemampuan konsumsi ayam pedaging pada ransum komersiil yang disubstitusi dengan solid kelapa sawit fermentasi. Jurnal Ilmu Peternakan. 4 (1) : 13-19.

Kiha, A. F., W. Murningsih, dan Tristiarti. 2012. Pengaruh pemeraman ransum dengan sari daun pepaya terhadap kecernaan lemak dan energi metabolis ayam broiler. Animal

Agricultural Journal. 1 (1) : 265-276.

Krisnan, R. 2005. Pengaruh pemberian ampas teh (Camellia sinensis) fermentasi dengan aspergillus niger pada ayam broiler. JITV. 10 (1) : 1-5.

Meliandasari, D., B. Dwiloka, dan E. Suprijatna. 2014. Profil perlemakan darah ayam broiler yang diberi pakan tepung daun kayambang (Salvinia molesta). Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 24 (1) : 45-55.

Mulyono, R., Murwani, dan F. Wahyono. 2009. Kajian penggunaan probiotik Saccharomyces cereviceae sebagai alternatif aditif antibiotik terhadap kegunaan protein dan energi pada ayam broiler. J.Indon.Trop.Agric. 34 (2) : 145-151.

Nelwida. 2009. Efek Penggantian jagung dengan biji alpukat yang direndam air panas dalam ransum terhadap retensi bahan kering, bahan organik dan protein kasar pada ayam broiler. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. 12 (1) : 50-56.

Situmorang, N. A., L. D., Mahfudz, dan U. Atmomarsono. 2013. Pengaruh pemberian tepung rumput laut (gracilaria verrucosa) dalam ransum terhadap efisiensi penggunaan protein ayam broiler. Animal Agricultural Journal. 2 (2) : 49-56.

Suci, D. W., dan H. Setiyanto. 2001. Pengaruh pengolahan sorgum terhadap penurunan kadar tanin dan pengukuran energi metabolis. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner : 647-651.

Suhirman, S., H. EA, dan Lince. 2006. Pengaruh penghilang tanin dari jenis pala terhadap sari buah pala. Bul. Littro. 17 (1) : 39-52.

Sukaryana, Y., U. Atmomarsono, V. D. Yunianto dan E. Suprijatna. 2011. Peningkatan nilai kecernaan protein kasar dan lemak kasar produk fermentasi campuran bungkil inti sawit dan dedak pagi pada broiler. JITP. 1 (3) : 167-172.

Wahju, J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Wahyuni, H. I., R. I. Pujiningsih., dan P. W. Sayekti. 2008. Kajian nilai energi metabolis biji sorghum melalui teknologi sangrai pada ayam petelur periode afkir. Agripet. 8 (1) : 25-30.

Widodo, W. 2002. Nutrisi dan Pakan Unggas Kontekstual. Fakultas Peternakan Universitas Malang, Malang.

Widodo, W. 2005. Tanaman Beracun dalam Kehidupan Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Wiryawan, K.G. 1999. Upaya pengurangan kadar tanin dalam daun kaliandra (Calliandra callothyrsus ) dengan menggunakan larutan kapur tohor (CaO) dan uji kecernaannya secara in-vitro. Media Peternakan. 22 (2) : 52-59.

www.bps.go.id. 2014. Populasi Ternak, 2000-2014.

www.bps.go.id. 2014. Produksi Buahbuahan dan Sayuran Tahunan di Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.36626/jppp.v11i22.142

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

 

UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Jl.Magelang Kopeng Km7, kotak pos 152, Tegalrejo Magelang 56101
Telp. 0293-364188, Fax 0293-364188.