Status Mineral Zn Pada Sapi Potong Di Daerah Aliran Sungai Jratunseluna

Gilang Yoga Arfian,, Joelal Achmadi,, Anis Muktiani

Abstract


Penelitian bertujuan untuk mengkaji status mineral sapi potong yang dipelihara pada daerah aliran sungai (DAS) Jragung-Tuntang-Serang-Lusi-Juwana (Jratunseluna). Kajian menggunakan metode survei yang melibatkan 30 ekor sapi potong yang dipelihara di dataran rendah dan tinggi DAS Jratunseluna. Pemilihan sapi dilakukan sesuai teknik sampling acak secara purposif. Observasi status Zn didasarkan atas konsentrasi Zn pada tanah, air minum, pakan, dan bulu ternak. Penetapan kadar Zn pada sampel menggunakan atomic absorption spectrophotometer. Parameter data antara daerah dataran rendah dan tinggi dibandingkan menggunakan uji t. Konsentrasi Zn pada tanah dataran rendah dan tinggi masing-masing adalah 17,03 dan 78,25 ppm. Konsentrasi Zn pada pakan dari daerah dataran rendah dan tinggi sangat beragam. Konsentrasi Zn pada bulu ternak di dataran rendah dan tinggi masing-masing adalah 86,01 dan 81,19 ppm. Kadar Zn pada air minum tidak terdeteksi secara jelas baik di dataran endah maupun dataran tinggi. Konsentrasi Zn pada tanah dan pakan di daerah dataran rendah dan tinggi dapat dikategorikan sebagai kadar sedang sampai tinggi. Namun, data kadar Zn pada bulu ternak menunjukkan bahwa sapi potong yang dipelihara baik di dataran rendah dan tinggi ternasuk defisien ringan.




Keywords


dataran rendah; dataran tinggi; DAS; status Zn; sapi potong

Full Text:

PDF

References


Besung, I. N. K. 2013. Analisis faktor tipe lahan dengan kadar mineral serum sapi bali. Buletin Veteriner Udayana. 5 (2) : 96 - 107

Darmono dan S. Bahri. 1989. Defisiensi tembaga dan seng pada sapi di daerah transmigrasi Kalimantan Selatan. Balai Penelitian Veteriner Bogor. Penyakit Hewan. XXI (38) : 128 — 131

Darmono, T. B. Murdiati, Yuningsih, dan N. G. Ginting. 1992. Analisis dampak lingkungan pada peternakan sapi perah di DKI Jakarta dan Jawa Timur : Mineral. Balai Penelitian Veteriner Bogor. Penyakit Hewan. XXIV (43 A) : 61 - 65

Darmono. 2007. Penyakit defisiensi mineral pada ternak ruminansia dan upaya pencegahannya. Jurnal Litbang Pertanian. 26 (3) : 104 - 108

Mahaffey, K. R. 2008. Mineral concentration in animal tissues : certain aspects of FDA’S regulatory role. American Society of Animal Science, Washington DC.

Munawar A. 2011. Kesuburan tanah dan nutrisi tanaman. Penerbit IPB Press, Bogor.

Nugroho. 1986. Penyakit kekurangan mineral pada sapi. Eka Offset, Semarang.

Triyono. A, Purwanto, dan Budiyono. 2013. Akumulasi nitrat pada lahan pertanian dan potensi pencemaran dalam air tanah. Magister Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro. Semarang.

Widhyari, S. D. 2012. Peran dan dampak defisiensi seng (Zn) terhadap sistem tanggap kebal. Wartazoa. 22 (3) :

-148




DOI: https://doi.org/10.36626/jppp.v15i28.14

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Pengembangan Penyuluhan Peternakan



Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

 

UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Jl.Magelang Kopeng Km7, kotak pos 152, Tegalrejo Magelang 56101
Telp. 0293-364188, Fax 0293-364188.