Pengaruh Dosis Hormon Gonadotropin Releasing Hormon pada Metode Ovsynch Protocol Terhadap Kualitas Estrus dan Tingkat Keberhasilan Kebuntingan pada Domba Ekor Tipis
Abstract
Sinkronisasi pada domba ekor tipis adalah secara intramuscular (IM) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Respons estrus, Intensitas estrus, Onset estrus dan keberhasilan kebuntingan dalam pemberian hormon prostaglandin yang di kombinasikan dengan hormon GnRH pada domba ekor tipis. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 16 ekor dengan kriteria umur 2 sampai 3 tahun, minimal sudah beranak 1 kali, bobot badan 20-30 kg. penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dan 4 pengulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu perlakuan kontrol yaitu dengan pemberian hormon PGF2α 1 ml. Perlakuan 1 yaitu dengan pemberian hormon PGF2α 1 ml dan GnRH 0,5 ml. Perlakuan 2 yaitu dengan pemberian hormon PGF2α 1 ml dan GnRH 1 ml. Perlakuan 3 yaitu dengan pemberian hormon PGF2α 1 ml dan GnRH 1,5 ml. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis staistik ANOVA. Deteksi estrus, intensitas estrus, onset estrus dilakukan pengamatan visual, perkawinan dilakukan dengan cara Inseminasi Buatan dan pemeriksaan kebuntingan dengan menggunakan deteksi kebuntingan H2so4. Hasil pengamatan berupa persentase respon estrus, keberhasilan kebuntingan ditabulasikan kemudian dideskripsikan, onset estrus dan lintensitas estrus data dianalisa dengan statistik ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan sangat nyata dalam penggunaan dosis berbeda, hal ini mampu mempengaruhi onset estrus 0,00 (P<0.01), dan juga terdapat perbedaan nyata (P<0.05) pada intensitas estrus. Hal ini berpengaruh pada tingkat keberhasilan kebuntingan, dimana semakin bagus kualitas estrus maka semakin tinggi tingkat keberhasilan kebuntingan pada domba yang di lakukan sinkronisasi estrus. Perlakuan dosis terbaik terdapat pada perlakuan 3 (P3) dengan dosis GnRH sebanyak (1,5 ml).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abidin, Z. Y., S. Ondho dan B. Sutiyono. 2012. Penampilan estrus sapi Jawa berdasarkan poel 1, poel 2, dan poel 3. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang 1083-1087. http://www.thejaps.org.pk /docs/v-2 7-04/04.pdf. Diakses pada tanggal 25 Maret 2022
Cinar, M., A. Ceyhan, O. Yilmaz and H. Erdem. 2017. Effect of Estrus Synchronization Protocols Including PGF2α and GnRH on Fertility parameters in hair goats during breeding season. Journal of Animal & Plant Sciences. 27(4): 1083-1087. http://www.thejaps.org.pk/docs/v-2 7-04/04.pdf. Diakses pada tanggal 25 Maret 2022
Efendi, M., T. N. Siregar., Hamdan dan Dasrul. 2015. Angka Kebuntingan domba lokal setelah diinduksi dengan protokol ovsynch. Jurnal Medika Veterinaria, 9: 2 http://202.4.186.66/JMV/article/view/3804 Diakses pada tanggal 23 Maret 2022
Fattah, A.H., 2015. Tingkat Pencapaian Siklus Birahi pada Kambing Boerawa dan Kambing Kacang Melalui Teknologi Laser Punktur. J. GalungTrop.4:81–88. https://www.jurnalpertanianumpar. com/index.php/jgt/article/view/99 Diakses pada tanggal 25 Maret 2022
Gümen AA, Keskin G, Yilmazbas-Mecitoglu, Karakaya E, Cevik S, Balci F. 2011. Effects of GnRH, PGF2α and Oxytocin Treatments on Conception Rate at the Time of Artificial Insemination in Lactating Dairy cows. Czech J. Anim. Sci. 56(6): 279–283 https://agris.fao. org/ agris search /se arch.do?recordID=CZ2011000683 Diakses pada tanggal 28 Juni 2022
Muji E, Jotanovi S, Nedi D, Tei M, Ahinovi R, Veki M, Vili H. 2012. Induction and Synchronization of Estrus in dairy cows using a single injection ofvPGF2 alfa and GnRH. Acta Veterinaria (Beograd). 62(5-6): 591-598. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16727787/ diakses pada tanggal 28 juni 2022
Nasirin A, Tagama, T.R., & Shaleh, D.M. 2014 pengaruh berbagai dosis prostaglandin (pgf2α) terhadap karakteristik estrus pada domba garut. Jurnal ilmiah Peternakan, 2 (1), 188-196.
Panicker, S.S., P. Kanjirakuzhiyil, R. Koodathil and R. Kanakkaparambil. 2015. Oestrous Response and Conception Rate in Malabari cross-bred goats Following Two Different Estrus Synchronization protocols. Journal Animal Health Production. 3(2): 39-42. http://www.nexusacademicpublishers.com/uploads/files/Nexus_JAHP_MH20150228100212_Panicker_et_al.pdf Diakses pada tanggal 23 Maret 2022
Putro, P.P., 2013. Dinamika Folikel Ovulasi Setelah Perlakuan Sinkronisasi Estrus dengan Implan Progesteron Intravagina pada Domba Perah. J. Sain Vet. 31, 128–137. https://media.neliti.com/media/publi cations/131679-ID-none.pdf Diakses pada tanggal 24 Maret 2022
Rabiee, A.R., Lean, I.J., Stevenson, M.A.,2005. Efficacy of Ovsynch Program on Reproductive Performance in Dairy Cattle: a meta-analysis. J. Soc. Sci. 88, 2754–2770. https://www.sciencedirect.com/scie nce/article/pii/S002203020572955 6 Diakses pada tanggal 23 Maret 2022
Sagita, H. 2017. Pengaruh Penggunaan Metode Cosynch Dan Ovsynch Terhadap Fertilitas Sapi Pesisir.Tesis: Universitas Andalas.
Udin, Z., F. Rahim, Hendri dan Y. Yellita. 2016. Waktu dan kemerahan vulva saat inseminasi buatan merupakan faktor penentu angka kebuntingan domba di Sumatera Barat. Jurnal Veteriner, 17 (4): 501-509.
Widiarso, B. P. 2018. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Inseminasi Buatan Pada Sapi Limosin Di Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang. Prosiding Ilmu Ilmu Peternakan
Zaenuri, L.A., Rodiah, R., 2016. Efektifitas Progesteron Kering dan Basah Sebagai Perangsang Birahi Ternak Kambing. J. Ilmu dan Teknol. Peternak. Indonesia. 2, 129–133 https://jitpi.unram.ac.id/index.php/jit pi/article/view/23 Diakses pada tanggal 21 Maret 2022
DOI: https://doi.org/10.36626/jppt.v5i2.1180
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu
UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)
Jl.Magelang Kopeng Km7, kotak pos 152, Tegalrejo Magelang 56101
Telp. 0293-364188, Fax 0293-364188.