slot gacor
Efek Pemberian Ekstrak Awar Awar (Ficus Septica) Terhadap Gejala Klinis Scabies Pada Kelinci | T | Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

Efek Pemberian Ekstrak Awar Awar (Ficus Septica) Terhadap Gejala Klinis Scabies Pada Kelinci

Susilo, T, Kusuma Y R, Pramu Pramu

Abstract


Penanganan penyakit pada kelinci dilakukan dengan memanfaatkan bahan alam yang murah dan aman. Tanaman awar awar (Ficus septica) dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat tradisional. Ekstrak dibuat dari daun dan buah awar awar masing masing dipilih lalu dicuci, ditimbang, digerus pada cawan petri, ditambah air, kemudian disaring. Ekstrak kemudian diberikan kepada kelinci dalam kelompok perlakuan.Pemberian perlakuan pada masing-masing kelompok pada hari ke-1 sampai hari ke-3. Kelompok Ed (Ekstrak Daun Awar awar) 3 ml per ekor, Kelompok Eb (Ekstrak Buah Awar awar) 3 ml per ekor, Kelompok K (Kopromec®0,01 ml/kg BB), Kontrol Aq (Aduades) 3 ml per ekor. Pengukuran terhadap luka keropeng secara manual (perubahan luas keropeng, kekeringan kulit/ bulu, identifikasi kerokan kulit. Selain progress luka keropeng dilakukan pula pemeriksaan darah rutin.Hasil pengamatan menunjukkan perubahan yakni; berkurangnya ketebalan dan keropeng pada kulit, keringnya luka, dan dimulainya perbaikan jaringan ikat membentuk struktur kulit baru. Analisis statistik menunjukkan perubahan yang nyata pada masing masing kelompok perlakuan sebelum maupun sesudah perlakuan selama limabelas
hari (P<0,05).

 


Keywords


Esktrak awar awar; Scabies; Kelinci,

Full Text:

PDF

References


Juliantina, F., D.A. Citra, B. Nirwani. 2008. Manfaat Sirih Merah (Pipercrocatum) Sebagai Agen Anti Bakterial Terhadap Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif. UII. Yogyakarta http://journal.uii.ac.id

Kresno SB. 2001. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium edisi ke- 4. Jakarta :

Balai Penerbit FKUI Lansky, E. P., Paavilainen, H. M., Pawlus,

A. D., and Newman, R. A., 2008, Ficus spp. (fig): Ethnobotany and potential as anticancer and anti- inflammatory agents, Journal of Ethnopharmacology, 119 : 195-213. Levine, N.D. 1994. Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner (terjemahan). Gajah Mada University Press,Yogyakarta. hlm. 325 — 327

Malole MBM dan Utami S. 1989. Penggunaan Hewan Percobaan di Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Martini F, Obar WC, Garrison CW dan Wekh K. 1992. Fundamental of Anatomy and Physiologi, 2nd ed. New Jersey : A Simon and Schucter Company. Englewood Cliffs.

Pszczola, D.E. 1995. Tour Highlight Production and Uses of Smoke Based Flavors. Food Tech. 49(1): 70 — 74.




DOI: https://doi.org/10.36626/jppp.v14i25.57

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

 

UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Jl.Magelang Kopeng Km7, kotak pos 152, Tegalrejo Magelang 56101
Telp. 0293-364188, Fax 0293-364188.