Karakteristik Karkas Sapi Peranakan Simmental Jantan Di Rumah Potong Hewan Kota Semarang (Carcass Characteristics Of Simmental Crossbreed Cattle Slaughtered At Semarang City Slaughterhouse )
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menilai serta melakukan karakterisasi produk hasil pemotongan (karkas) sapi peranakan Simmental jantan yang dipotong di Rumah Potong Hewan Kota Semarang pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2016. Materi yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah 60 ekor sapi peranakan Simmental jantan yang
dipotong di RPH Kota Semarang, sapi-sapi tersebut dipilih dengan cara melihat karakteristik sapi Peranakan Simmental yaitu warna putih pada kening, memiliki tanduk dengan warna hitam maupun kuning, memiliki warna kuku dan bulu ekor hitam, kuning, dan putih, serta memiliki warna badan coklat dan merah bata. Variabel yang diamati dalam
penelitian ini adalah umur, bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, serta quality grade. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sapi peranakan Simmental yang dipotong di RPH Kota Semarang memiliki umur 3±0,60 tahun, bobot potong 572±130,85 kg, bobot karkas 312±66,00 kg, persentase karkas 51,5±1,25%, dan quality grade choice. Simpulan hasil penelitian yaitu sapi peranakan Simmental yang dipotong di RPH Penggaron Kota Semarang masih kurang optimum (umur 3 tahun, bobot potong 572 kg, bobot karkas 312 kg, persentase karkas 51,5%, dan quality grade choice) dan masih memiliki potensi untuk ditingkatkan produktivitasnya baik dari segi kuantitas maupun
kualitas, sehingga dengan demikian diharapkan produktivitas sapi peranakan Simmental di Indonesia dapat meningkat sehingga dapat menunjang upaya peningkatan produktivitas sapi nasional.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badriyah, N. 2014. Kesesuaian rumus Schoorl terhadap bobot badan sapi peranakan Ongole (PO). Jurnal
Eksakta 2 (2) : 99 — 158.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2015. Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta. Fiems, L.O., S.D. Campeneere, W.V. Caelenberg, J.L.D. Boever, and J.M.
Vanacker. 2003. Carcass and meat quality in double muscled Belgian
blue bulls and cow. Meat Science 63 2003) : 345 — 352. Hollad, R. and D. Loveday. 2013. Understanding Yield Grades and
Quality Grades for Value-Added Beef Producers and Marketers.
Institute of Agriculture, University of Tennessee, Knoxville.Murtidjo, B. A. 1992. Beternak Sapi Potong. Kanisius, Yogyakarta.
Rossi, J and T.W Wilson. 2006. Body Condition Scoring Beef Cows. The University of Georgia Cooperative Extension, Athens.
Syafrizal. 2011. Keragaman genetik gapi persilangan Simmental di Sumatera Barat. Jur. Embrio 4 (1) : 48-58. Tatum, D. 1997. Beef Grading. American Meat Science Association, America.
Thomas, B. 2016. Australian Cattle Industry Projections 2016. Meat and Livestock Australia, New South Wales. Karakteristik Karkas Sapi Peranakan Simmental Jantan di Rumah Potong Hewan Kota Semarang
USDA Agricultural Marketing. 1996. U.S. Standards for Grades of Slaughter Cattle and Standards for Grades of Carcass Beef. USDA Agricultural Marketing Services, Government Printing Office, Washington D.C.
Waritthitham, A., C. Lambertz, H.J. Langholz, M. Wicke, and M. Gauly. 2010. Assessment of beef production from Brahman x Thai native and Charolais x Thai native crossbred bulls slaughtered at different weights. I: Growth performance and carcass quality. Meat Sci. 85 (2010) : 191 — 195.
DOI: https://doi.org/10.36626/jppp.v14i25.49
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian
UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)
Jl.Magelang Kopeng Km7, kotak pos 152, Tegalrejo Magelang 56101
Telp. 0293-364188, Fax 0293-364188.