Studi Kasus: Terapi Kombinasi Cefodroxil, Dexamethasone, dan Aminophylline Pada Kucing Lokal Yang Menderita Bronkopneumonia
Abstract
Penyakit bronkopneumonia pada hewan dapat menunjukkan gejala klinis yang berbeda-beda, dan seringkali gejala klinis yang terlihat sering diabaikan karena terlihat sepele. Tetapi, akan sangat berbahaya jika mengabaikannya, karena perjalanan penyakit akan terus berlangsung bila tanpa dilakukan pengobatan yang tepat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi cefodroxil, dexamethasone, dan aminophylline pada kucing lokal yang menderita Bronkopneumonia. Penelitian ini menggunakan kucing jantan bernama itam, ras lokal, umur 5 tahun, bobot badan 3 kg, berwarna hitam. Adapun gejala yang timbul seperti bersin-bersin, batuk, hidung mengeluarkan leleran bening, mata terlihat mengeluarkan leleran/belekan serta nafsu makan menurun. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi pernapasan mengalami peningkatan, terdengar suara berisik saat inspirasi dan terdengar suara stidor pada saat diauskultasi pada bagian thoraks, pada pemeriksaan x-ray ditemukan ada bercak– bercak putih pada bagian paru-paru. Hasil pemeriksaan pada kasus kucing item terdiagnosa bronkopneumonia. Pengobatan yang diberikan bersifat simptomatis dan supportif yaitu cefodroxil, antiradang dexamethasone 4mg per oral, serta aminophylline 4mg per oral, diberikan selama 5 hari. Kucing juga dilakukan pemberian Vit B-kompleks. Kucing menunjukkan adanya kesembuhan setelah pemberian terapi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Dharmawan NS. 2002. Pengantar Patologi Klinik Veteriner: Hematologi Klinik. Bali: Udayana University Press.
Dinnage JD, Scarlett JM and Richards JR. 2009. Descriptive epidemiology of feline upper respiratory tract disease in an animal shelter. J Feline Med Surg 11(10):816-25.
Dorland, 2000. Kamus Kedokteran EGC, Jakarta.
Eldredge DM, Carlson DG, Carlson LD, Giffin JM. 2008. Cat Owner’s Home Veterinary Handbook Third Edition. New Jersey : Wiley Publishing.
Etzell JE. 2010. For WBC differentials, report in absolute numbers. From http://www.captodayonline.com/Archives/0310/0310d_for_wbc_differentials.html
Fernandez M, Manzanilla EG, Lloret A, León M, Thibault JC. 2016. Prevalence of feline herpesvirus-1,feline calicivirus, Chlamydophila felis and Mycoplasma felis DNA and associated risk factors in cats in Spain with upper respiratory tract disease, conjunctivitis and/or gingivostomatitis. J Feline Med Surg. PubMed. 2(6):919-892.
Holst BS, Berndtsson LT, Englund L. 2005. Isolation of feline herpesvirus-1 and feline calicivirus from healthy cats in Swedish breeding catteries. J Feline Med Surg. (7) 325-31.
Mansjoer A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3. FKUI, Jakarta: Medica Aesculpalus
Sellon RK. 2020. Pneumonia, Bacterial. In: Cohn LA, Côté E, eds. Côté’s Clinical Veterinary Advisor: Dogs and Cats, 4th ed. St. Louis, Missouri: Saunders Elsevier pp. 795-797.
Sykes JE. 2013. Bacterial Bronchopneumonia and Pyothorax. In: Sykes, J. E. ed. Canine and Feline Infectious Diseases. St. Louis, Missouri: Saunders Elsevier pp. 847-858.
Triakoso N. 2016, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Veteriner Anjing dan Kucing. Airlangga University Press. ISBN : 978-602-0820-84-2.
Widodo S, Sajuthi D, Choliq C, Wijaya A, Wulansari R, Lelana RPA. 2011. Diagnostik Klinik Hewan Kecil. Bogor (ID): IPB Press. Hlm 55.
DOI: https://doi.org/10.36626/jppp.v19i36.888
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian
UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)
Jl.Magelang Kopeng Km7, kotak pos 152, Tegalrejo Magelang 56101
Telp. 0293-364188, Fax 0293-364188.