slot gacor
Kecernaan Nutrien Pakan Konvensional yang Disubtitusi dengan Berbagai Level Silase Pakan Komplit Berbahan Eceng Gondok Secara In Vitro | H. A, | Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

Kecernaan Nutrien Pakan Konvensional yang Disubtitusi dengan Berbagai Level Silase Pakan Komplit Berbahan Eceng Gondok Secara In Vitro

Hida, M. H. A,, Muktiani, A., Pangestu, E

Abstract


Penelitian ini bertujuan mengkaji kecernaan nutrien (bahan kering, bahan organik, dan protein kasar) ransum konvensional yang disubtitusi dengan silase pakan komplit berbahan eceng gondok (SPKEG). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu P0= Pakan konvensional (80% pakan konsentrat + 20% rumput), P1= 75% P0 + 25% silase pakan komplit, P2= 50% P0 + 50% silase pakan komplit, P3= 25% P0 + 75% silase pakan komplit, P4= silase pakan komplit 100%. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang  pada bulan September 2014 sampai bulan November  2014. Parameter yang diamati adalah kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), dan kecernaan protein kasar (KcPK) yang dilakukan secara in vitro menggunakan metode Tilley dan Terry (1963). Data yang diperoleh diolah menggunakan analisis of varian dengan uji F pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian silase dengan taraf berbeda tidak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan kering (berkisar 64,37 — 65,98%) , kecernaan bahan organic (berkisar 69,42 — 70,64%) dan kecernaan protein kasar (berkisar 64,94 — 69,24%). Simpulan dari penelitian ini adalah penggantian ransum konvensional berupa rumput dan konsentrat dapat dilakukan dengan pemberian silase pakan komplit berbahan eceng gondok 


Keywords


silase; pakan komplit; eceng gondok; kecernaan

Full Text:

PDF

References


Achbar, M. 2007. Kecernaan bahan kering dan bahan organik limbah sayur pasar secara in vitro dengan starter dan lama pemeraman berbeda. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang. Agripet : 7 (1) : 67-74

Andayani, J. 2010. Evaluasi kecernaan in vitro bahan kering, bahan organik dan protein kasar penggunaan kulit buah jagung amoniasi dalam ransum ternak sapi. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Peternakan. Jambi. 9 (2) : 88-92

Fariani, A., A. Abrar dan G. Muslim. 2013. Kecernaan silase pelepah sawit dalam complete feed block (CFB) untuk sapi potong. Jurnal Lahan Suboptimal 2 (2) : 129-136.

Fatimah. 2007. Uji complete feed ditinjau dari produksi nh3, nilai protein total dan kecernaan protein secara in vitro. Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro, Semarang. Buletin Peternakan 33 (2) : 81-87.

Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo. Dan A.D. Tillman. 2005. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Jennings, John. 2006. Principle of Silage Making. Division of Agriculture. University of Arkansas. USA

Kuswandi. 2011. Teknologi pemanfaatan pakan lokal untuk menunjang peningkatan produksi ternak ruminansia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor. 4 (3) : 189-204

Mahaputra, S., P. Kurniadhi, Rokhman dan Kadiran. 2003. Analisis biaya pemeliharaan domba dengan complete feed. Buletin Teknik

Pertanian. Jakarta. 8 (2) : 22-28

McDonald, P., R. Edwards, J. Greenhalgh, and C. Morgan. 2002. Animal Nutrition. 6th Ed. Longman Scientific & Technical, New York.

Muktiani, A. Kualitas eceng gondok (Eichornia crassipes) sebagai pakan di beberapa perairan di Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional. 12 November 2013. 8 (2) : 65-72

Muktiani, A., K.G. Wiryawan, B. Utomo, E. Pangestu. 2013. Pemanfaatan eceng gondok dalam pembuatan silase complete feed dan suplementasi seng organik untuk meningkatkan produkstivitas peternakan rakyat. Laporan Penelitian KKP3N Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang.

Pasaribu, G dan Sahwalita. 2007. Pengolahan eceng gondok sebagai bahan baku kertas seni. Prosiding Ekspose Hasil-hasil Penelitian : Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Padang, 20 September 2006. 7 (2) 131-134

Putri, L. D. N. A. 2013. Pengaruh imbangan protein dan energi pakan terhadap produk fermentasi di dalam rumen dan protein mikroba rumen pada sapi madura jantan. Fakultas Peternakan dan Pertanian. Universitas Diponegoro, Semarang. J. Agripet 11 (2) : 35-40.

Siregar, S. 1994. Ransum Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Sutardi, T. 2001. Revitalisasi peternakan sapi perah melalui penggunaan ransum berbasis limbah perkebunan dan suplementasi mineral organic. Laporan akhir RUT VIII 1. Kantor mentri Negara riset dan tekhnologi dan LIPI.

Tilley, J. M. A. And R. A. Terry 1963. Twostage Technique for The In Vitro Digestion of Forage Crops. J. British Grassland Soc.,18:104.

Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosukojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cetakan ke6, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Tománková O., Homolka P. 2002. Intestinal digestibility of protein in concentrates determined by combined enzymatic method. Czech. J. Anim. Sci., 47 : 15—20.

Villamagna, A.M. 2009. Ecological effecy of water hyacinth (Eichhornia crassipes) on Lake Chapala, Mexico. Dissertation. Faculty of the Virginia Polytechnic Institute and State University, Virginia

Yuan, X., G. Guo, A. Wen, Seare T. Desta, J. Wang, Y., Wang, T. Shao. 2015. The effect of different additives on the fermentation quality, in vitro digestibility and aerobic stability of a total mixed ration silage. Animal Feed Science and Technology. 207: 41-50.




DOI: https://doi.org/10.36626/jppp.v11i22.138

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

 

UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Jl.Magelang Kopeng Km7, kotak pos 152, Tegalrejo Magelang 56101
Telp. 0293-364188, Fax 0293-364188.