slot gacor
Dukungan Kelembagaan Pertanian bagi Petani Millenial di Era Disrupsi Pertanian Cerdas (Smart Farming) (Kajian Keberlanjutan Pembangunan Pertanian di Provinsi Jawa Tengah) | Makmun | Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

Dukungan Kelembagaan Pertanian bagi Petani Millenial di Era Disrupsi Pertanian Cerdas (Smart Farming) (Kajian Keberlanjutan Pembangunan Pertanian di Provinsi Jawa Tengah)

Lutfan Makmun, Daniel Daud Kameo, Lasmono Tri Sunaryanto, Wida Wahidah Mubarokah

Abstract


Dukungan kelembagaan pertanian bagi petani millenial di era disrupsi pertanian cerdas (smart farming) sangat menentukan keberlanjutan pembangunan pertanian. Tujuan penelitian antara lain : 1) menganalisis dukungan kelembagaan pertanian bagi petani millenial di era disrupsi pertanian cerdas (smart farming); 2) menyusun rekomendasi perbaikan dukungan kelembagaan pertanian untuk keberlanjutan pembangunan pertanian era disrupsi pertanian cerdas. Penelitian dirancang mengunakan metode/ prosedur survei berpendekatan kuantitatif, didukung oleh data kualitatif explanatory. Penelitian dilakukan 6 bulan dari bulan Maret - Agustus 2023.Sampel penelitian adalah petani millenial usia 17-39 tahun dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah berjumlah 216, pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif, menggunakan uji analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan software IBM AMOS. Pengujian model keseluruhan (overal/fit) dilakukan uji validitas, reliabilitas, normalitas, outlier dan analisis pengaruh. Hasil analisis pengaruh model akhir, rata-rata signifikansi 0,02 sehingga dikatakan berpengaruh karena nilai signifikansi <0,05. Berdasarkan hasil analisis dukungan kelembagaan pertanian bagi petani millenial di era disrupsi pertanian cerdas (smart farming) disimpulkan, dukungan kelembagaan pertanian kepada petani millenial (X2) memperoleh nilai rata – rata 2.74 masuk dalam kategori tidak/ belum baik. Keberlanjutan pertanian meliputi keberlanjutan : ekonomi (Z1), keberlanjutan sosial (Z2), ketahanan lingkungan (Z3) rata – rata keberlanjutan pembangunan pertanian sebesar 2.74 masuk kategori kurang/ rendah (less sustainable). Rekomendasi perbaikan dukungan kelembagaan pertanian untuk keberlanjutan pembangunan pertanian antara lain : 1) optimalisasi kelembagaan petani yang dimiliki petani melalui penguatan kemampuan merencanakan, mengorganisir anggota; kemampuan melaksanakan kegiatan; pengendalian; pelaporan; pengembangan kepemimpinan kelompok tani; 2) optimalisasi kelembagaan swasta dan swadaya masyarakat dapat dilakukan dengan meningkatkan fungsi selain sebagai pemasok sarana produksi pertanian dan pemasar hasil panen petani millenial juga sebagai pelopor keberlanjuan pembangunan pertanian khususnya aspek keberlanjutan lingkungan.

Keywords


Kelembagaan Pertanian; Petani Millenial; Disrupsi; Keberlanjutan Pembangunan

Full Text:

PDF

References


Ahmed, N. (2018). Internet of Things (IoT) for Smart Precision Agriculture and Farming in Rural Areas. IEEE Internet of Things Journal, 5(6), 4890–4899. https://doi.org/10.1109/JIOT.2018.2879579

Badan Pusat Statistik (BPS). 2024. Provinsi Jawa Tengah dalam Angka. Badan Pusat Statistik Jawa Tengah.

Boursianis, A. D. (2022). Internet of Things (IoT) and Agricultural Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) in smart farming: A comprehensive review. Internet of Things (Netherlands), 18. https://doi.org/10.1016/j.iot.2020.100187

Campbell, B. M. (2014). Sustainable intensification: What is its role in climate smart agriculture? Current Opinion in Environmental Sustainability, 8, 39–43. https://doi.org/10.1016/j.cosust.2014.07.002

Christensen CM. 1997. The Innovator’s dilemma: When technologies cause great firms to fail. Boston (US): Harvard Business School Press.

Darmawan. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Farooq, M. S. (2019). A Survey on the Role of IoT in Agriculture for the Implementation of Smart Farming. IEEE Access, 7, 156237–156271. https://doi.org/10.1109/ACCESS.2019.2949703 Food and Agriculture Organization (FAO).2015. “FAO and the 17 Sustainable Development Goals“. Diakses 4 Desember 2021. http://www.fao.org/3/ai4997e.

Fukuyama F. 1999. The Great disruption: human nature and the reconstitution of social order. London (UK): Profile Books, 1999.

Ghozali, (2009), Aplikasi Analisis dengan program SPSS. Penerbit : Universitas Dipenogoro. Semarang.

H. Tarigan. 2020. Agricultural Human Resources Development in The Disruption Era: Efforts to Support Inclusive Agribusiness. Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol. 38 No. 2, Desember: 89-101 DOI: http://dx.doi.org/10.21082/fae.v38n2.2020.89-101.

Hadad, M. D., & Maftuchah, I. (2015). Sustainable Financing Industri Jasa Keuangan dalam Pembiayaan Berkelanjutan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Hawkins, D. (1980). Identification of Outliers. Chapman and Hall. Ilyas. 2022. Optimalisasi peran petani milenial dan digitalisasi pertanian dalam pengembangan pertanian di Indonesia. Forum Ekonomi:Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Volume. 24 Issue. 259-266.

Khairunnisa. A. Saleh. E Oos M Anwas. 2019. External Institutional Support of Strengthening of Farmers Groupin Sawang District, Aceh Province. Suluh Pembangunan : Journal of Extension and Development Volume 1 Nomor 1: 8-13.

Klerkx, L. (2019). A review of social science on digital agriculture, smart farming and agriculture 4.0: New contributions and a future research agenda. NJAS - Wageningen Journal of Life Sciences, 90. https://doi.org/10.1016/j.njas.2019.100315

Maddikunta, P. K. R. (2021). Unmanned Aerial Vehicles in Smart Agriculture: Applications, Requirements, and Challenges. IEEE Sensors Journal, 21(16), 17608–17619. https://doi.org/10.1109/JSEN.2021.3049471

Made B.D., Crhistina M. S. H. , Taudlikhul A., Djoko A. W. , Nashrudin L. 2020. “Optimalisasi Potensi Perekonomian Hasil Pertanian Melalui Strategi Pengembangan Tenaga Kerja Desa Banjarsari Gresik“. Jurnal BUDIMAS Vol. 02, No. 01.

Manalu, D. S. T. (2011). Strategi Pengembangan Bisnis Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Padi Energi Proklamasi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. IPB.

Muin, N. & Isnan, W. (2019). Strategi Petani Sutera dalam Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga di Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan. Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR), 2(1), 26–33. https://doi.org/10.32734/anr.v2i1.570.

Nata Wirawan. 2016. Cara Mudah Memahami Statistika Ekonomi dan Bisnis (Statistika Deskriptif). Penerbit: Keraras Emas Denpasar.

Nurida.Evahelda. R. Sitorus. 2024. The Role of Agricultural Extension Agents in Advising Millennial Farmers. Jurnal Penyuluhan Vol. 20 (01). 84-95. https: //doi.org/ 10.25015/20202444448.

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 67/ Permentan/ Sm.050/ 12/ 2016, tentang Pembinaan Kelembagaan Petani, kelembagaan petani. Kementerian Pertanian RI.

Prathibha, S. R. (2017). IOT Based Monitoring System in Smart Agriculture. Proceedings - 2017 International Conference on Recent Advances in Electronics and Communication Technology, ICRAECT 2017, 81–84. https://doi.org/10.1109/ICRAECT.2017.52

R. R. Rachmawati. E. Gunawan. 2020. Role of Millennial Farmers in Supporting Indonesia’s Agricultural Product Export. Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol. 38 No. 1, Juli. 67-87. DOI: http://dx.doi.org/ 10.21082/fae.v38n1. 67-87.

Rose, D. C. (2018). Agriculture 4.0: Broadening Responsible Innovation in an Era of Smart Farming. Frontiers in Sustainable Food Systems, 2. https://doi.org/10.3389/fsufs.2018.00087 S. Anantanyu. 2011. Kelembagaan Petani: Peran dan Strategi Pengembangan Kapasitasnya. Jurnal SEPA : Vol. 7 No.2 Pebruari. 102 – 109.

S. Anantayu. Sumardjo, Margono S. dan Prabowo T. 2009. Efectivity of Famer‟s Institution and Their Determinant‟s Factors (Case: Province of Central Java). Jurnal Penyuluhan, Maret. Vol. 5 No. 1.

Salamah, U., Saputra, R. E., & Saputro, W. A. (2021). Kontribusi Generasi Muda Dalam Pertanian Indonesia. Journal Science Innovation and Technology (SINTECH), 2 (1), 23 – 31. http: //ojs.udb.ac.id/index.php/ SNTECH/ article/ view/ 1064.

Sugiyono, S. (2017). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta. Susilowati, S. H. 2016. Fenomena Penuaan Petani dan Berkurangnya Tenaga Kerja Muda Serta Implikasinya Bagi Kebijakan Pembangunan Pertanian Farmers Aging Phenomenon and Reduction in Young Labor : Its Implication for Agricultural Development. Forum Penelitian Agroeconomi. 34 (1), 35–55.

Triyono. 2019. Pertanian di Era Digital bagi Generasi Milenial. Seminar Nasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. UU No. 16 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.

Walter, A. (2017). Smart farming is key to developing sustainable agriculture. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 114(24), 6148–6150. https://doi.org/10.1073/pnas.1707462114

Wolfert, S. (2017). Big Data in Smart Farming – A review. Agricultural Systems, 153, 69–80. https://doi.org/10.1016/j.agsy.2017.01.023

Zamora-Izquierdo, M. A. (2019). Smart farming IoT platform based on edge and cloud computing. Biosystems Engineering, 177, 4–17. https://doi.org/10.1016/j.biosystemseng.2018.10.014




DOI: https://doi.org/10.36626/jppp.v21i1.1195

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian

 

UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Jl.Magelang Kopeng Km7, kotak pos 152, Tegalrejo Magelang 56101
Telp. 0293-364188, Fax 0293-364188.