slot gacor
Analisis Ekonomi Usaha Agroindustri Kopi Arabika di Kabupaten Jeneponto | Darwis | Prosiding Seminar Nasional Tahun 2021

Analisis Ekonomi Usaha Agroindustri Kopi Arabika di Kabupaten Jeneponto

Khaeriyah Darwis

Abstract


ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Break Event Poin (BEP) yakni BEP Unit dan BEP Harga. BEP unit digunakan untuk menganalisis berapa jumlah kopi yang harus diproduksi dan terjual dalam satu bulan agar kembali modal, dan jika mampu melebihi angka BEP unit tersebut maka usaha tersebut mengalami keuntugan. BEP harga digunakan untuk menganalisis berapa tingkat angka penjualan yang harus dicapai dalam satu bulan agar kembali modal, dan jika mampu melebih angka BEP harga tersebut maka usaha tersebut mengalami keuntungan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Rumbia dari unit usaha agroindustri kopi arabika. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Metode penentuan sampelnya adalah purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa BEP Unit untuk produk green bean sebesar 10 unit, bean roasting 9 unit, dan kopi bubuk 15 unit. Hasil analisis BEP harga untuk green bean Rp 1.368.604,-; BEP harga untuk bean roasting Rp 2.269.838,-; dan BEP harga untuk kopi bubuk Rp 3.781.938,-. Jadi ketika angka penjualan produk kopi tersebut mencapai masing-masing BEP harga maka bisa dikatakan bahwa usaha tersebut sudah kembali modal, bahkan jika melebihi maka unit usaha tersebut bisa menghitung keuntungan.


Kata Kunci : BEP harga, BEP unit, kopi, agroindustri

 

ABSTRACT
This study aims to analyze Break Event Points (BEP), namely BEP Units and BEP Prices. BEP unit is used to analyze how many copies must be produced and sold in one month to return the capital, and if it can exceed the BEP number of the unit, the business experiences a profit. The price BEP is used to analyze what level of sales figures must be achieved in one month to return the capital, and if it can exceed the price BEP number, the business experiences a profit. This research was conducted in the Rumbia sub-district of the arabica coffee agro-industry business unit. This research is descriptive quantitative by using primary data and secondary data. The method of determining the sample is purposive sampling. The results of the analysis show that the BEP Unit for green bean products is 10 units, bean roasting is 9 units, and ground coffee is 15 units. The results of the BEP analysis of  the price for green beans are Rp. 1.368.604, -; BEP price for bean roasting Rp 2,269,838, -; and the price BEP for ground coffee is Rp. 3,781,938,-. So when the sales figures for the coffee products reach their respective BEP prices, it can be said that the business has returned capital, even if it exceeds the business unit can calculate profits.

Keyword : BEP prices, BEP Units, coffee, agroindustry


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Sari, Riski Anjar., Shofia Nur Awami, Aniya Widiyani. 2019. Analisis Usaha Pengolahan Kopi Robusta di Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. Jurnal Mediagro Vol.15 no. 2 Hal, 97-111.

Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. University Indonesia Press. Jakarta.

Sukirno, Sadono. 2016. Teori Mikroekonomi Edisi ke-3. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Triatmoko, Eddy., Subhan Fitriadi, Abdul Gafur. Prospek Usaha Agroindustri Kopi di Desa Jati Baru Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar. Jurnal Zira’ah Volume 41 no.2, 2016 (Hal.188-194).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.