slot gacor
Pengaruh Penambahan Tepung Daun Binahong (Anredera Cordifolia) Pada Ransum Terhadap Ph Dan Mikrobia Digesta Usus Halus Puyuh (Cotunix - Coturnix Japonica) Petelur | Dibrata | Prosiding Seminar Nasional Tahun 2020

Pengaruh Penambahan Tepung Daun Binahong (Anredera Cordifolia) Pada Ransum Terhadap Ph Dan Mikrobia Digesta Usus Halus Puyuh (Cotunix - Coturnix Japonica) Petelur

M. Ayub Dibrata, Sri Kismiati, Hanny Indrat Wahyuni

Abstract


Puyuh merupakan salah satu komoditi unggas yang populer di Indonesia. Puyuh mulai bertelur pada umur 42 hari (Abidin, 2003). Puyuh betina mampu menghasilkan telur sebanyak 250-300 butir dalam setahun (Untung,2011). Produksi telur dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan meliputi tata laksana pemeliharaan, manajemen pakan dan kesehatan, yang ketiganya saling terkait untuk mencapai optimalisasi produksi. Puyuh yang sehat akan berproduksi maksimal. Pemeliharaan kesehatan dapat dilakukan dengan memanfaatkan bagian-bagian tanaman yang mempunyai sifat sebagai antibakteri dan aman untuk dikonsumsi ternak serta mudah didapatkan seperti daun binahong.  

Shabella (2012) menyatakan bahwa daun binahong mempunyai sifat antibakteri, selain itu dalam simplisia daun binahong terkandung senyawa alkaloid dan saponin. Harbone (1987) menyatakan bahwa ekstrak daun binahong memiliki senyawa aktif antara lain flavonoid, alkaloid dan saponin. 

Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antimikroba (Kurniawan dan Aryana, 2015), sedangkan saponin merupakan senyawa yang bersifat antibakteri (Robinson,1995).  Ganiswara (1995) menyatakan bahwa saponin bekerja dengan mengganggu permeabilitas membrane sel bakteri sehingga menyebabkan kerusakan dan menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting  dari dalam sel bakteri yaitu seperti protein, asam nukleat dan nukleotida. Uji skrining fitokimia oleh Lestari dkk. (2015) menunjukkan bahwa kandungan saponin dalam daun binahong tetap ada meskipun dalam bentuk tepung maupun ekstrak. Flavanoid merupakan golongan terbesar dari senyawa fenol yang mempunyai sifat efektif menghambat pertumbuhan virus, bakteri dan jamur serta dapat berperan langsung sebagai antibakteri dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme tersebut (Manoi & Balittro, 2009). Sifat antimikroba yang dimiliki binahong diharapkan dapat menekan jumlah bakteri patogen seperti E. coli yang dapat mengganggu kesehatan puyuh petelur.

E. coli adalah bakteri yang sering ditemukan didalam saluran pencernaan (Kurniawan dan Aryana, 2015). Tabbu (2000) menjelaskan bahwa E. coli yang ditemukan didalam usus tergolong serotipe yang patogen dan umumnya ditemukan pada usus halus bagian tengah (jejunum), bawah (ileum) dan sekum.

Bakteri Asam Laktat adalah kelompok bakteri gram-positif yang mempunyai sifat dasar antimikroba yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti E. coli (Towoliu dkk, 2013). Kopecky dkk (2012) menjelaskan BAL memberi kontribusi terhadap proses pencernaan sehingga pemanfaatan protein menjadi lebih baik.  

Bakteri tumbuh pada kondisi lingkungan yang berbeda-beda dan pada umumnya dinyata dengan pH. Potensial hidrogen merupakan salah satu faktor kondisi lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Penelitian Husmaini dkk (2011) bahwa BAL dapat tumbuh pada rentang pH 2-6,5. Faridz dkk (2007) menyatakan bahwa E. coli dapat tumbuh pada pH optimum 7-7,5 , pH minimum 4 dan maksimum 9. Gauthier (2002) menjelaskan bahwa pH digesta normal pada setiap bagian usus halus berbeda- beda, pada duodenum pH 5 - 6, jejunum 6,5 — 7 dan pH ileum 7 — 7,5.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan tepung daun binahong dalam pakan puyuh petelur yang diduga dapat mempengaruhi pH  digesta usus halus sehingga akan menekan pertumbuhan E. colidan meningkatkan populasi BAL. 

 


Full Text:

PDF

References


Abidin, Z., 2003. Meningkatkan Produktivitas Puyuh si Kecil yang Penuh Potensi, Agromedia Pustaka, Jakarta.

Darsana, I., G., O., Besung, I., N., K., dan H. Mahatmi., 2012. Potensi Daun Binahong ( Anredera Cordifilia Tenore Steenis) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Eschericia Coli secara In Vitro. Indonesia Medicus Veterinus 2012 1(3) : 337 : 351.

Faridz, R., Hafiluddin dan Anshari, M. 2007. Analisis Jumlah Bakteri dan Keberadaan Escherichia coli pada Pengolahan Ikan Teri Nasi di PT. Kelola Mina Laut Unit Sumenep. EMBRYO 4(4) : 94-106.

Ganiswarna, S. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Penerbit UI : Jakarta

Gauthier, R. 2002. Intestinal Health, The Key to Productivity( The Case of Organic Acid). Vol 27. Puerto Vallarta. Mexico.

Harbone. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Terjemahan : K. Padmawinata dan I. Sudira. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Husmaini, Abbas, M.H., Purwati E., Yuniza, A and Alimon, A. R. 2011. Growth and Survival of Lactic Acid Bacteria Isolated from by Product of Virgin Coconat Oil as Probiotic Candidate for poultry.

International Journal of poultry science. 10(4): 309-314.

Khaksar V., M. V. Krimpen, H. Hashemipour, dan M. Pilevar. 2012. Effects of Thyme Essential Oil on Performance, Some Blood Parameters and Ileal Microflora of Japanese Quail. J. Poult. Sci., 49: 106-110.

Kopecky, J., C. Hrncar and J. Weis. 2012.Effect of Organic Acids Supplement on Performance of Broiler Chickens. Journal Animal of Science. Biotech.45 (1): 51-54.

Kurniawan, B. dan Aryana, W.F. 2015. Binahong ( Cassia Alata L)As Inhibitor of Escherichia coli Growth. J Majority. 4 (4) : 100 — 104.

Lestari, D., Sukandar, E.Y. dan Fidrianny, I. 2015. Anredera cordifolia leaves extract as antihyperlipidemia and endothelial fat content reducer in male wistar rat. International J. Pharmaceutical and Clinical Research. 7 (6) : 435-439.

Maknun, L., Kismiati, S. dan Mangisah I. 2015. Performans Produksi burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) dengan tepung penetasan telur puyuh. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 25(3) : 53 — 58

Manoi, F. dan Balittro. 2009. Binahong (Anredera Cordifolia) Sebagai Obat. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.

Mohamed, A, B., Huseen and Jawad, O, T. Effect of Cinnamon ( cinnamomun zylenicum) supplementation on the intestinal selected bacterial population in Japanese quail. Roavs. 1 (5) : 276 : 278.

Rizal, Yose. 2006. Ilmu Nutrisi Unggas. Yogyakarta: Andalas University Press

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi Keenam. Terjemahan padmawinata K. Penerbit ITB : Bandung.

Shabella, R. 2012. Terapi Daun Binahong. Cetakan ke-1. Klaten: Cable Book.

Sudrajat, D., Kardaya, D., Dihansih, E. dan Puteri, SFS.2014. Peforma Produksi Telur Burung Puyuh yang diberi Ransum Mengandung Kromium Organik. JITV. 19(4) : 257 — 262.

Tabbu, R,C. 2000. Penyakit Ayam dan Penanggulannya.

Kanisius.Yogyakarta.

Towoliu, S., Lintong, P. dan Kairupan, C. 2013. Pengaruh Pemberian lactobacillus Terhadap gamabaran Mikroskopis Mukosa Usus Halus Tikus Wistar ( Rattus Norvegicus) Yang Diinfeksikan dengan Escherichia coli. Jurnal e-Biomedik (eBM). 1(2) : 930 — 934.

Untung, O. 2011. Ternak Puyuh. Trubus-Swadaya. Jakar


Refbacks

  • There are currently no refbacks.