Pengaruh Inovasi Teknologi Pelleting Terhadap Daya Simpan Pellet Limbah Penetasan Dilihat Dari Kandungan Bakteri Dan Jamur

Abstract

Percobaan untuk mengkaji pengaruh inovasi pelleting dengan penambahan zeolite terhadap total bakteri dan total jamur pelet limbah penetasan yang disimpan dalam waktu yang berbeda telah dilakukan di Laboratorium Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Limbah penetasan secara umum ditandai dengan penampilan yang tidak menyenangkan dan bau tak sedap. Pelletizing secara umum adalah proses mengolah bahan menjadi bentuk pellet. Inovasi yang diberikan dalam percobaan ini adalah penambahan zeolit pada proses pelleting limbah penetasan untuk memperbaiki penampilan dan daya simpan limbah penetasan selama penyimpanan. Pada penelitian ini, zeolit ditambahkan dalam proses pelleting limbah penetasan sebanyak 0 dan 3% (W/W), kemudian pellet disimpan selama 4, 8 dan 12 minggu, semua perlakuan dilakukan dengan masing-masing 3 ulangan. Data dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara penambahan zeolit dan periode penyimpanan terhadap jumlah bakteri total dan total jamur (P>0,05). Tingkat Zeolit tidak secara signifikan mengurangi jumlah Total Bakteri serta total jamur (P>0,05). Periode penyimpanan secara terpisah, tidak secara signifikan menurunkan jumlah jamur (P>0,05), namun pengaruhnya signifikan terhadap kandungan total bakteri (P<0,05). Total jumlah bakteri dan jamur dalam pelet limbah penetasanan dapat dipertahankan di bawah 10⁶ cfu/g, jumlah keamanan kualitas mikroba standar dari bahan pakan. Dapat dipertimbangkan bahwa inovasi pelleting limbah penetasan efektif untuk menjaga kualitas mikrobiologis produk pelet selama penyimpanan.