slot gacor
Pencegahan Penyakit Mastitis Pada Ternak Sapi Perahdi Desa Sumberejo Kecamatan Ngablakkabupaten Magelang | Supriyanto | Prosiding Seminar Nasional Tahun 2020

Pencegahan Penyakit Mastitis Pada Ternak Sapi Perahdi Desa Sumberejo Kecamatan Ngablakkabupaten Magelang

Supriyanto Supriyanto, Neli Mariani

Abstract


Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak sebagian besar peternak sapi perah Peranakan Friesian Holstein (PFH). belum melakukan pencegahan penyakit mastits pada saat melakukan pemerahan sehingga belum mendapatkan hasil yang maksimal dari produksi susunya. Tujuan yang ingin di capai adalah meningkatkan produksi susu melalui pencegahan penyakit mastitis pada ternak sapi perah. 

Penelitian menggunakan sampel sapi PFH milik kelompok tani sejumlah 57 ekor dalam keadaan laktasi, dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan. Kelompok I (10 ekor) pemerahan oleh peternak, Kelompok II (47 ekor) diperah sesuai dengan cara pemerahan yang dianjurkan. Data didapatkan dari cara pemerahan peternak dan hasil air susu selama 10 hari, variabel yang diamati adalah jumlah air susu, Berat Jenis (BJ) dan kadar lemak. Analisa data mengunakan uji t test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternak dalam melakukan pemerahan tidak sesuai dengan prosedur yang di anjurkan. Produksi susu sapi dengan perlakuan (kelompok II) rata-rata (13,57 ± 1,72) l/hari lebih banyak dibanding dengan Kelompok Idengan rata-rata (11, 45 ± 1,56)l /hari dan berbeda sangat signifikans (P≤0,01). Berat jenis susu pada sapi Kelompok II sebesar (1,043 ± 0,42) lebih tinggi dibanding dengan

Kelompok I(1,021 ± 0,36)dan berbeda signifikans (P≤0,05) . Kadar lemak susu pada sapi Kelompok II sebesar (2,85 ± 0,83) lebih tinggi dibanding dengan Kelompok I(2,44 ± 0,57)dan berbeda signifikans (P≤0,05).

Kesimpulan pemerahan yang dilakukan dengan prosedur yang telah dianjurkan akan mendapatkan hasil perahan yang maksimal dan mencegah terjadinya penyakit mastitis pada sapi perah.


Full Text:

PDF

References


Damayanti. 2008. Pengaruh Mastitis Terhadap Susu yang Dihasilkan. 1 November 2016.vhttp://yudhiestar.blogspot.com/2010/05/kejadian-mastitissubklinis-pada-sapi.html

Dewik, W. 2012. Hubungan Higiene Dan Sanitasi Pemerahan Susu Sapi Dengan Total Plate Countpada Susu Sapi Di Peternakan Sapi Perah Desa Manggis Kabupaten Boyolali. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 1, No. 2, Hal. 934-944.

Galang K. P., Ambarwati dan A. F. Firnawati. 2013. Pengaruh Higienitas Dan Sanitasi Sapi Perah Terhadap Kualitas Susu Secara Mikrobiologis Di Desa Butuh Kecamatan Mojosongo Boyolali. J.Ilmu Kesehatan. Vol.2, Hal 24-27. UMS.

Hafizah T., B. P. Purwanto dan A. Murfi. 2009. Hubungan antara Kecepatan Pemerahan dengan Produksi Susu Sapi Perah Di Peternakan Rahmawati Jaya Pengadegan Jakarta Selatan. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Hidayat, A. 2008. Buku Petunjuk Praktis untuk Peternak Sapi Perah tentang, Manajemen Kesehatan Pemerahan. Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat.

Hurriyyah J., Didin S.T. dan Hermawan. 2016. Evaluasi Kondisi

Perkandangan Dan Tatalaksana Pemerahan Pada Peternakan Sapi

Perah Rakyat Di KPSBU Lembang. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.

Lestari,T.D. 2002. Laktasi Pada Sapi Perah Sebagai Lanjutan Proses Reproduksi.Universitas Jendral Soedirman Purwokerto. Jurnal LPPM Vo.2 No.1. Hal.56-62.

Ngadiani dan Herlin S. 2006. Hubungan Antara Derajat Higienis Sanitasi Kandang Terhadap Jumlah Bakteri MPN Coliform Pada Susu Sapi Perah. Journal of Science Volume 1(2): 22-30.

Oktavia, P. 2008. Studi Tentang Higienis Dan Sanitasi Pada Proses Pemerahan Susu Sapi Terhadap Kualitas Susu Di KUD Permata Ibu Padang Panjang.Thesis. Fakultas Peternakan.

Puguh S., Suyadi, L. Hakimdan Aulani‘am. 2008. Ekspresi Produksi Susu Pada Sapi Perah Mastitis. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya . J. Ternak Tropika Vol. 9. No.2: 1-11.

Purwono. 2013. Pengendaliancemaran Mikroba Pada Bahan Pangan Asal Ternak (Daging Dan Susu) Mulai Dari Peternakan Sampai Dihidangkan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat. Lembang.

Santoso, I., S.Wijana dan W. H. Pratiwi. 2010. Penerapan Logika Fuzzy Pada Penilaian Mutu Susu Segar. Jurnal Teknologi Per-tanian 11 (1) : 47-53.

Sheehan, J.J. 2013.Milk Quality And Cheese Diversification. Irish Journal of Agricultural and Food Research 52: 243 —253.

Syarief M.Z. dan Sumoprastowo. 2008. Ternak Perah. Yasaguna. Jakarta.

Syarif, E dan Harianto, B. 2011. Buku Pintar Beternak dan Bisnis Sapi Perah. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Soeharsono. 2008. Laktasi, Produksi dan Peranan Air Susu Bagi Kehidupan Manusia. Widya Padjadjaran. Bandung.

Subronto dan Tjahadjati. 2008. Ilmu Penyakit Ternak II. G.M.University Press.

Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak I. Edisi ke II. Gadjah Mada University Press.

Sumaryadi, M.S., S. Utami dan B. Hartoyo. 2006. Peningkatan Produksi Susu Melalui Induksi Hormon Oksitosin Pada Sapi Perah Di Tingkat Peternakan Rakyat. Jurnal LPPM Vo.2 No.2.Hal 32-38.

Surjowardojo, P., P. Trisunuwati dan S. Khikma. 2011. Pengaruh Lama Massage Dan Lama Milk Flow Rate Terhadap Laju Pancaran Produksi Susu Sapi Friesian Holstein Di Pt Greenfields Indonesia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.