Pertambahan Bobot Badan Kambing Peranakan Etawa Dengan Pakan Daun Salak Fermentasi Di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta
Abstract
Penelitian ini untuk mengetahui respon ternak kambing terhadap empat perlakuan pakan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Sleman, mulai bulan Maret sampai dengan Juni 2016. Sebanyak 24 ekor kambing Peranakan Etawa (PE) lepas sapih umur 3-4 bulan dengan bobot badan (BB) awal 12 — 15,5 kg ditempatkan secara acak pada duabelas unit kandang berbentuk panggung. Perlakuan pakan yang diberikan sebagai berikut: P0 :Kebiasaan Petani (rumput lapang, ramban, dan pakan penguat seadanya), P1 : DSF 15% dari hijauan + ramban 85% dari hijauan + (polar + ampas tahu 1,5% BB/ekor/hari ), P2 : DSF 30% dari hijauan + ramban 70% dari hijauan + (polar + ampas tahu 1,5% BB/ekor/hari ), P3 :DSF 45% dari hijauan + ramban 55% dari hijauan + (polar + ampas tahu 1,5% BB/ekor/hari ). Parameter yang diamati meliputi konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan. Data pertambahan bobot badan ditabulasi dan dianalisis dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 ulangan, bila terjadi perbedaan maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan daun salak fermentasi 15% merupakan pakan efisien dengan feed convertion ratio 10,134, dan memberikan pertambahan bobot badan harian (PBBH) tertinggi sebesar 49,42 gram/ekor/hari. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daun salak dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak kambing.
Full Text:
PDFReferences
ANONIMUS. 2015. Manajemen Pakan Ternak Kambing.
http://komarjaya.blogspot.co.id /2015/06/manajemen-pakanternak-kambing.html. Diunduh tanggal 4 Agustus 2017
DJAAFAR TITIEK.F, TRIMARWATI, RETNO UTAMI HATMI, ARI WIDYASTUTI, SARJIMAN, RETNO DW, GUNAWAN, ERNA WINARTI, SUPARJANA, HERI BASUKI, PURWANINGSIH, ERNI APRIYATI, SULASMI, UMAR SANTOSA, YUNI MUNDIARI. 2015. Laporan Akhir Model Pengembangan Pertanian Bioindustri Berbasis Integrasi Salak Pondoh dan Kambing PE di Daerah Istimewa Yogyakarta. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta.
ELLA. A, DANIEL PASAMBI dan AB. LOMPENGENG. 2004.
Pengaruh Perbaikan Pakan Melalui Suplementasi UMB Terhadap Bobot Badan Kambing PE Lepas Sapih. Proseding Semnas Teknologi Peternakan dan Veteriner. Halaman 416 — 420.
GANJAR. I. 1983. Perkembangan Mikrobiologi dan Bioteknologi di Indonesia. Mikrobiologi di Indonesia. PRHIMI, hlm 422-424
HERMANTORO dan A.I. UKTORO, 2011. Mapping Kawasan Salak Pondoh Kabupaten Sleman Menggunakan Pengolahan Citra Quick Bird dan Sistem Informasi Geografis. Pros. Seminar Nasional Perteta, Bandung
Juarini E, Hasan I, Prabowo B, Thahar A. 1995. Penggunaan konsentrat komersial dalam ransum domba di pedesaan dengan agroekosistem campuran di Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Peternakan. Bogor, 25-25 Januari.1995. Bogor (Indonesi): Balai Penelitian Ternak. Hlm. 182-187.
KUSWANDI dan AMLIUS THALIB. 2005. Pertumbuhan Kambing Lepas Sapih yang Diberi Konsentrat Terbatas. Proseding Semnas Teknologi Peternakan dan Veteriner. Halaman 590-595.
Martawidjaja M, Setiadi B, Sitorus SS. 1998. Pengaruh penambahan tetes dalam ransum terhadap kinerja produksi kambing kacang. JITV. 3:149-153.
MUNIER. FF, DWI PRIYANTO, dan D. BULO. 2006. Pertambahan Bobot Hidup Harian Kambing Peranakan Etawah (PE) Betina yang Diberikan Pakan Tambahan Gamal (Gliricidia sepium). Proseding Semnas Teknologi Peternakan dan Veteriner. Halaman 490 — 496.
PAMUNGKAS W. 2011. Teknologi Fermentasi, Alternatif solusi dam Upaya Pemanfaatan Bahan Pakan Lokal. Media Aquakultur Volume 6 Nomor 1, hlm 43-47.
RANJHAN, SK. 1981. Animal Nutrition in Tropics. Second revised edition. Vikas Publishing House PVT LTD. New Delhi.
SOENARJO, CH, S.J.A. SETIAWATI dan R. MULYOTO. 1999. Usaha peningkatan kesuburanternak kambing dan pembuatan pakan ternak kambing bentuk pellet. Bappeda Kabupaten Tegal.
TILLMAN, A.D., H. HARTADI, S. REKSOHADIPRODJA, S.
PRAWIROKUSUMOdan LEBDOSUKOJO.1984. Ilmu Makanan
Ternak Dasar. Gadjah Mada Univ. Press, Yogyakarta
Refbacks
- There are currently no refbacks.