Peranan Metode Pelatihan Terhadap Kognitif, Afektif Dan Keterampilan Peternak Di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
Abstract
Penyuluhan memiliki peran penting dalam peningkatan kognitif, afektif dan keterampilan baik pelaku utama maupun pelaku usaha terhadap inovasi teknologi pertanian yang baru. Sektor peternakan merupakan salah satu penghasil pupuk organik, baik berupa pupuk kompos maupun pupuk organik cair (biourine). Permasalahan yang ditemui adalah belum termanfaatnya limbah ternak secara optimal karena pengetahuan petani dalam informasi teknologi pemanfaatan limbah masih terbatas. Kajian ini bertujuan untuk 1) mengetahui peranan metode pelatihan(demonstrasi) terhadap peningkatan kognitif, afektif responden dalam pembuatan kompos dan bio urine; 2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi afektif/respon petani terhadap teknologi pembuatan kompos dan Biourine. Pendekatan kajian dilakukan melalui pelatihan/demonstrasi pemanfaatan limbah ternak pada bulan April 2016. Responden merupakan peserta pelatihan sebanyak 26 orang dari Kabupaten Rejang Lebong. Data yang diambil terdiri dari data primer, karakteristik petani (umur, tingkat pendidikan, pekerjaan utama, dan kepemilikan usaha); data kognitif, afektif, dan ketrampilan responden dari wawancara dan penilaian langsung. Analisis Data menggunakan interval kelas dan analisis regresi. Hasil kajian menunjukan bahwa: 1) metode pelatihan mampu meningkatkan kognitif petani sebesar 35%, afektif petani terhadap inovasi teknologi pengolahan limbah ternak berada pada kriteria tinggi, dengan skor rata-rata 3,85; 2) Rata — rata keterampilan petani berada pada kreteria terampil (3,65). 3) karakteristik petani (umur, pendidikan, pekerjaan) dan kognitif/pengetahuan petani secara bersama-sama sangat berpengaruh terhadap Afektif/sikap petani. Secara individual, variabel umur dan kognitif petani sangat berpengaruh terhadap afektif petani. Hal ini menunjukkan bahwa metode pelatihan mampu memberikan pengaruh yang positif kepada petani dalam diseminasi teknologi pemanfaatan limbah ternak.
Full Text:
PDFReferences
Astuti.UP, dan B. Honorita. 2013. Peranan Metode Penyuluhan (Temu Lapang) Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penyuluh Pendamping P2KP Dalam Teknologi Pemanfaatan Lahan Perkarangan Terpadu Di Provinsi Bengkulu. Prosiding Temu Teknis Jabatan Fungsional Non Peneliti. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian.
Astuti.UP, dkk. 2015. Laporan PRA: Model Sistem Pertanian Bio Industri Berbasis Integrasi Tanaman-Ternak Spesifik Lokasi di Propinsi Bengkulu. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu. Bengkulu.
BPP Kesambe Lama. 2015. Programa balai penyuluhan pertanian tahun 2015. Kecamatan Curup Timur. Kabupaten Rejang Lebong.
BPPSDMP. 2010. Menerapkan Metode Penyuluhan Level Supervisor. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian. Bogor
Mardiyanto, T.C,. Prastuti dan Reni, T. 2015. Efektifitas pelatihan teknologi budidaya cabe rawit merah ramah lingkungan dengan metode ceramah di Kabupaten Demak. Dalam Prosiding Seminar Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 24 — 25 Agustus di Bogor, Temu teknis jabatan fungsional non peneliti. Halaman :361-370.
Mayasari, R., H. Sitoros dan L. Pratama. 2012. Dampak Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Masyarakat Tentang Malaria di Desa Sukajadi Kabupaten OKU. Jurnal Pembangunan Manusia Volume 6 No.3 Tahun 2012.
Notoadmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat : PrinsipPrinsip Dasar. Rineka Cipta : Jakarta.
Puslitbangnak. 2012. Pedoman umum pembibitan dan penggemukan sapi potong. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian.
Rambe, S.S., Siagian, I.C., Dinata, K. 2015. Peranan Metode Temu Lapang Terhadap Peningkatan Pengetahuan Petani di Kawasan Pengembangan Jeruk Rimbo Pengadang. Prosiding Seminar Hasil Kegiatan Litkajibangrap BPTP Bengkulu Tahun 2015. Balai Pengevaluasi Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu.
Rentha, T. 2007. Identifikasi Perilaku, Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Irigasi Teknis Sebelum dan Sesudah Kenaikan Harga Pupuk di Desa Bedilan Kecamatan Belitang OKU Timur (Skripsi S1). Universitas Sriwijaya. Palembang.
Saadah, dkk. 2011. Peranan Penyuluh Pertanian Terhadap Pendapatan Petani yang Menerapkan Sistem Tanam Jajar Legowo. Jurnal Agrisistem, Desember 2011, Vol. 7 No. 2 (online).
Soekartawi. 2005. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Universitas Indonesia. Jakarta.
Syafruddin, dkk. 2006. Hubungan Sejumlah Karakteristik Petani Mete dengan Pengetahuan Mereka dalam Usahatani Mete di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Jurnal Penyuluhan Juni 2006, Vol. 2 No.2.
Yohanes GB, 2010, http://unzilaturrahmah.blogspot.co.id/2013/05/ pengukuran-aspek-kognitif-afektif-dan.html (3 agustus 2017)
Refbacks
- There are currently no refbacks.