Perbedaan Waktu Fermentasi Menggunakan Fermentator PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobakteri) Akar Bambu Untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Urine Sapi Kandungan Nutrisi Tinggi
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang paling Efektif dalam
menghasilkan pupuk organik cair (POC) urine sapi dengan penambahan Plant
Growth Promoting Rhizobakteri (PGPR) sebagai fermentator alami. Mengetahui
kandungan makro dalam pupuk organik cair (POC) urine sapi dengan penambahan
Plant Growth Promoting Rhizobakteri (PGPR) sebagai fermentator alami. Variabel
yang dikaji adalah kadar kandungan N, P, dan K. Metode analisis data
menggunakan metode deskriptif komparatif. Rancangan penelitian menggunakan 2
perlakuan yaitu Perlakuan P1 dengan waktu fermentasi 7 hari menggunakan
komposisi urin sapi, empon-empon, dan PGPR,. Sedangkan perlakuan P2 berupa
urin sapi, empon-empon, dan PGPR dengan waktu fermentasi 14 hari. Kandungan
unsur hara pada perlakuan 1 lebih rendah yaitu N sebesar 0,18%, P sebesar
0,02%, dan K sebesar 0,32%. Pada perlakuan 2 memiliki hasil kandungan unsur
hara lebih tinggi dengan N sebesar 0,17%, P sebesar 0,02%, dan K sebesar 0,43%.
Kesimpulan bahwa waktu yang paling efektif dalam pembuatan POC dengan
penambahan PGPR (akar Bambu) sebagai fermentator alami menghasilkan Pupuk
Organik Cair yang mempunyai kandungan unsur hara makro yang tinggi adalah
Fermentasi selama 14 hari
ABSTRACT
This study aims to determine the most effective time in producing cow urine
liquid organic fertilizer (POC) with the addition of Plant Growth Promoting
Rhizobacteria (PGPR) as a natural fermenter. Knowing the macro content in cow
urine liquid organic fertilizer (POC) with the addition of Plant Growth Promoting
Rhizobacteria (PGPR) as a natural fermenter. The variables studied were the levels
of N, P, and K content. The data analysis method used a comparative descriptive
method. The research design used 2 treatments, namely treatment P1 with a 7-day fermentation time using the composition of cow urine, empon-empon, and PGPR.While the P2 treatment consisted of cow urine, empon-empon, and PGPR with afermentation time of 14 days. The nutrient content in treatment 1 was lower, namely N by 0.18%, P by 0.02%, and K by 0.32%. In treatment 2, the nutrient content washigher with N of 0.17%, P of 0.02%, and K of 0.43%. The conclusion that the most effective time in making POC with the addition of PGPR (Bamboo root) as a natural fermenter to produce Liquid Organic Fertilizer which has a high macronutrient content is Fermentation for 14 days.
Keywords: Cow Urine, Bamboo Root, Fermentation Time, and POC.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR FUSTAKA
Ahemad, M. & Kibret, M. (2014). Mechanism and application of
plant growth promoting rhizobacteria: current perspective. Journal of King Saud University-Science. 26, 1-2 Efendi, Muhammad haris.2012. PGPR (Plant Growt promoting Rizobacteria). Humairafarm. blogspot.com/2012/10/pgpr-palntgrowth-promotingrezobakteria.html. diakses pada tanggal 22 Januarii 2022
Hadi, Suwito.2002. Evaluasi Kesuburan Tanah. http://www.pustakadeptan.go.id.
Iswati, R. (2012). Pengaruh dosis formula pgpr asal perakaran bambu terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum Lycopersicum syn). Jurnal Agroteknotropika, 1(1).
Marzuki, I., Vinolina, N. S., Harahap, R., Arsi, A., Ramdan, E. P., Simarmata, M. M., ... & Wati, C. (2021). Budi Daya Tanaman Sehat Secara Organik. Yayasan Kita Menulis.
Kurniadinata, Ferry.2008. Pemanfaatan feses dan Urinee Sapi Sebagai Pupuk Organik dalam Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacg.). Samarinda: Universitas Mulawarman Kalimantan Timur.
Parnata., S. Ayub. 2004. Pupuk Organik Cair Aplikasi dan Manfaatnya. Agro Media Pustaka, Jakarta
Pratiwi, Y. I., Huda, N., & Gunawan, B. (2017). Improvement Of Rating Of Stream Bud Chips Plant With Waste Liquid Of Cattle Farm. JHP17: Jurnal Hasil Penelitian, 2(01).
Sentana, S. 2010. Pupuk Organik, Peluang dan Kendalanya Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta. ISSN 1693—4393
Sholeh, Mahfud.2012. Pembuatan Pupuk Organik Urine Sapi. http://www. pembuatan-pupukorganik-urinee-sapi-1.html.
Sinaga, Damayanti. 2010. Pembuatan Pupuk Cair Dari Sampah Organik Dengan Menggunakan Boisca Sebagai Starter.
Siswati, L dan R. Nizar. 2012. Model Pertanian Terpadu Tanaman Holtikultura dan Ternak Sapi untuk Meningkatkan Pendapatan Petani. Jurnal Peternakan Indonesia, Juni 2012. ISSN 1907-1760. Vol. 14(2): 379-384
Stoffella, P. J., & Kahn, B. A. (Eds.). (2001). Compost utilization in
horticultural cropping systems. Styorini, dkk.2010. Konsep Usaha Tani
Organik PGPR (Plant Growt promoting Rizobacteria). Surakarta : UNS.
Susanto, Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius, Jakarta.
Susetyo, N. A. (2013). Pemanfaatan urine sapi sebagai POC (Pupuk
Organik Cair) dengan penambahan akar bambu melalui proses fermentasi dengan waktu yang berbeda (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Syamsiah, M. (2019). Respon Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Terhadap Pemberian Pgpr (Plant Growth Promoting Rhizobakteri) Dari Akar Bambu Dan Urinee Kelinci. Agroscience, 4(2), 109-114.
Yulianto, A.B, dkk.2010. Pengolahan Limbah Terpadu Konversi
Sampah Pasar Menjadi Komposisi Berkualitas Tinggi. Jakarta: Yayasan Diamon Peduli
DOI: https://doi.org/10.36626/jppt.v4i6.859
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu
UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)
Jl.Magelang Kopeng Km7, kotak pos 152, Tegalrejo Magelang 56101
Telp. 0293-364188, Fax 0293-364188.