Efek Pemberian Infusa Biji Labu Kuning (Cucurbita Moschata Durch) Terhadap Cacing Fasciola Sp Secara In Vitro
Abstract
Peningkatan produksi dan reproduksi ternak akan optimal jika penyediaan pakan yang memadai dan pengendalian penyakit dilakukan secara efektif. Gangguan penyakit pada ternak dapat menurunkan produktivitas ternak. Penyakit yang biasanya menyerang ternak sapi adalah penyakit cacing. Penyakit ini tidak mengakibatkan kematian pada ternak, namun menyebabkan kerugian yang sangat besar karena menurunkan berat badan dan daya produktivitas hewan. Biji labu kuning telah lama digunakan sebagai antihelmintik. Penentuan efektivitas biji labu kuning sebagai obat cacing, maka dilakukan penelitian dengan memasukkan cacing sebanyak 10 ekor ke dalam cawan petri yang berisi infusa biji labu kuning dengan konsentrasoi yang berbeda, yaitu (P1): konsentrasi kandungan infusa biji labu kuning 25/100 ml, (P2): konsentrasi kandungan infusa biji labu kuning 50/100 ml, dan (P3): konsentrasi kandungan infusa biji labu kuning 75/100 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan konsentrasi infusa labu kuning sebesar 75% mampu membunuh semua cacing fasciola yang ada. Konsentrasi yang lebih rendah menunjukkan angka kematian sebesar 47% dan 77%. Dengan demikian dapat direkomendasikan bahwa penggunaan infusa labu kuning sebesar 75/100 ml.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arza, P.A dan S. Asmira. 2017. Pengaruh Penambahan Labu Kuning (Cucurbitamoschata) dan Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) terhadap Mutu Oragnoleptik, Kadar Protein an Vitamin A Biskuit. Nutrisains, I (1) :1-9
Brotodjojo, L C., 2010, Semua Serba Labu Kuning, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Center of Agriculturre and Biosciences International(CABI). 2017. Cucurbita moschata (pumpkin) [internet]. Diakses pada tanggal 19 September 2019.https://www.cabi.org/isc/datasheet/17068
Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Bagian Farmakologi FK UI.
Hamed SY, Hassan AB, Eltayeb MM and Babiker EE. 2008. Nutritional Evaluation and Physiochemical Properties Of Processed Pumpkin Seed Flour. Pakistan Journal Of Nutrition. 7(2) : 330-334.
Hendrasty, HK. 2003. Tepung Labu Kuning. Kasinus, Yogyakarta.
Hson.M.C, Paul PH dan SIH C.Y.2001.Pharmacology dan applications of Chinese dan Material Medical. Singapore. World Scientific.hal 832. Journal of Nutrition and Metabolism. Vol 6 (3) : 183-189
Kaiser , Gary E. 2012. The Liver Fluke Fasciola hepatica trematode (http://faculty.ccbcmd.edu/courses/bio141/labmanua/lab20/lfluke.html) diakses pada tanggal 25 Januari 2020).
Koike K, Wei L, Liu L.J. Hata E dan dan Nikaido T. 2005. New phenolye glycosides from the seeds of cucurbita moschata. Chem, pham. Bull. 53 (2):225-228
Martindah E., Widjajanti S., Estuningsih S.E., dan Suhardono. 2005. Meningkatkan Kesadaran dan Kepedulian Masyarakat Terhadap Fascioliasis Sebagai Penyakit infeksius. Wartazoa Vol. 15. http://www.petemakan.litbang.deptan.go.id. Diakses pada tanggal 25 Januari 2020.
Mohammadi, F., Nikzad, H., Taherian, A., Taghizadeh, M., Tiameh, A.A.,Naderian, H., and M.A. Atlasi. 2014. Combined Effect of Ginger and Pumpkin Seed Extracts on Rat Testis and Serum Biochemical Parameters after Cyclophosphamide Treatment. Anatomical Sciences. Vol 11 (1) : 33-40
Pangihutan J. 2007. Telur Cacing Trematoda pada Tinja Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon. [skripsi]. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan, Instutut Pertanian Bogor
Patel, S. 2013. Pumpkin (Cucurbita sp.) seeds as nutraceutic. Mediterranean
Permin, A., P. Hansen, M. Bisgaard, Frandsen, and M. Pearman. 1998. Studies on Ascaridia galli in chickens kept at different stocking rate. J. of Avian Pathology 27: 382-389.
Siska F. 2008. Penapisan Fitokimia Dan Uji Aktivitas Anthelmintik Ekstrak Daun Jarak (Jatropha curcas L.) Terhadap Cacing Ascaridia galli Secara in Vitro [Skripsi]. Fakultas Ilmu Nutrisi Dan Makanan Ternak. Institut Pertanian Bogor.
Siswarini, A.D., Kustono., dan R. Bijanti. 2017. Uji Efektifitas Daya Anthelmintik Infusa Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch.) terhadap Cacing Fasciola gigantica secara In Vitro. Journal of Parasite Sciense. Vol 1 (1) : 7-10
DOI: https://doi.org/10.36626/jppt.v2i2.282
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu
Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu
UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)
Jl.Magelang Kopeng Km7, kotak pos 152, Tegalrejo Magelang 56101
Telp. 0293-364188, Fax 0293-364188.