Akurasi Metode Punyakoti dan Asam Sulfat Pekat (H2SO4) Terhadap Palpasi Rektal Untuk Diagnosis Kebuntingan pada Ternak Sapi Perah Trimester Pertama dan Kedua
Abstract
Diagnosis kebuntingan atau deteksi kebuntingan adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan dengan tujuan salah satunya untuk meningkatkan produktivitas ternak. Metode untuk mendiagnosis kebuntingan diantaranya metode palpasi rektal, punyakoti, dan asam sulfat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat akurasi, sensitivitas, dan konsistensi dari metode punyakoti dan asam sulfat apabila dibandingkan dengan metode palpasi rektal pada ternak sapi trimester pertama dan kedua. Penelitian ini menggunakan rancangan acak engkap (RAL) faktorial dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Analisis statistik menggunakan analisis non parametrik uji kruskal wallis pada aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode asam sulfat meemiliki tingkat akurasi yang sama dengan metode palpasi rektal, sedangkan metode punyakoti memiliki tingkat akurasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan metode palpasi rektal. Analisis statistik SPSS menunjukan nilai signifikansi 0,000 (P<0,01) pada trimester pertama dan 0,046 (P<0,05) pada trimester kedua, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (signifikan) pada setiap perlakuan.
Kata Kunci: asam sulfat, diagnosis kebuntingan, palpasi rektal, punyakoti
Full Text:
PDFReferences
Ardhani, F., Lukman, L. L., & Juita, F. 2021. Peran Faktor Peternak dan Inseminator terhadap Keberhasilan Inseminasi Buatan pada Sapi Potong di Kecamatan Kota Bangun. Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, 3(1): 15-22.
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. 2022. Statistical Yearbook of Indonesia 2022. Direktorat Diseminasi Statistik. BPS-Statistics Indonesia.
Fathan, S., Ilham, F., & Isnwaty, I. 2018. Deteksi dini kebuntingan pada sapi Bali menggunakan asam sulfat (H2SO4). Jambura Journal of Animal Science, 1(1): 6-12.
Lestari, T, D & Ismudiono. 2014. Ilmu Reproduksi Ternak. Airlangga University Press (AUP) Kampus C Unair : Mulyorejo Surabaya.
Mage, A. R., Nuryanto, N., & Sucipto, S. 2018. Diagnosa Kebuntingan Sapi Dengan Menggunakan Accu Zuur. Prosiding Ilmu Ilmu Peternakan.
Pengestu, D. P. 2014. Status Kebuntingan Dan Gangguan Reproduksi Ternak Sapi Bali Betina Di Mini Ranch Maiwa Kabupaten Enrekang. Skripsi. Program Studi Produksi Ternak Jurusan Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Makassar.
Rahmayuni, D., Suardi, S., & Arnim, A. 2020. Uji Kebuntingan Pada Sapi Dengan Metode Punyakoti Menggunakan Gabah Padi. In Prosiding Seminar Teknologi Agribisnis Peternakan (Stap) Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman. 7: 406-412.
Suparmin, Fathan, F.I., dan Indah, I. 2018. Deteksi Dini Kebuntingan Pada Sapi Bali Menggunakan Asam Sulfat (H2SO4). Animal Husbundary Departement, Universitas Gorontalo.
Syaiful, F. L. 2018. Optimalisasi Inseminasi Buatan Sapi Potong Melalui Akurasi Kebuntingan Dini Terhadap Uji Punyakoti Dan Palpasi Rektal. Jurnal Embrio, 10(2): 41-48.
Syaiful, F. L., Lendrawati, L., & Afriani, T. 2017. Akurasi Deteksi Kebuntingan Dini Sapi Pesisir Pada Berbagai Biji-Biji Tanaman Terhadap Metode Uji Punyakoti. Unes Journal Of Scientech Research, 2(2): 121-126.
Syaiful, F. L., Purwati, E., Khasrad, K., Suyitman, S., & Evitayani, E. 2019. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Deteksi Kebunting Dini Sapi Potong Pada Kelompok Ternak Di Kota Padang. Jurnal Hilirisasi Ipteks, 2(4. A): 379-387.
Wahyudi, E., & Hartati, S. 2017. Case-Based Reasoning untuk Diagnosis Penyakit Jantung. IJCCS (Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems), 11(1): 1-10.
Refbacks
- There are currently no refbacks.