Motivasi Petani Menggunakan Pupuk Organik pada Budidaya Cabai Merah (Capsicum Annuum L) Lahan Pasir di Kelompok Tani Sido Dadi, Banaran, Galur, Kulon Progo
Abstract
ABSTRAK
Perkembangan luas panen cabai merah semakin meningkat karena bertambahnya pemanfaatan lahan marjinal seperti lahan pasir sebagai upaya untuk meningkatkan produksi. Namun demikian lahan pasir merupakan lahan marginal yang memiliki kemarginalan terhadap tekstur tanah, kemampuan menahan air, kandungan kimia dan bahan organik tanah maka dari itu diperlukan perbaikan kondisi tanah salah satunya dengan menggunakan pupuk organik. Motivasi merupakan dorongan seseorang atau individu untuk melakukan suatu kegiatan tertentu dengan tujuan memenuhi kebutuhannya. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi petani menggunakan pupuk organik dalam budidaya cabai merah lahan pasir. Variabel motivasi yang digunakan ialah motivasi fisiologi, motivasi sosial dan motivasi aktulisasi diri. Kajian ini dilakukan di Kelompok Tani Sido Dadi Kalurahan Banaran Kapanewon Galur Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan pengujian variable menggunakan skala Likert. Hasil kajian menunjukkan bahwa variabel motivasi fisiologi memiliki skor 75,11 % dengan kategori sedang, vriabel sosial memiliki skor 68,56% dengan kategori sedang dan variabel motivasi aktualisasi diri memiliki skor 67,67% dengan kategori sedang serta jumlah skor rata-rata ketiga motivasi tersebut adalah 70,52% dengan kategori sedang. sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi petani menggunakan pupuk organik dalam budidaya cabai merah lahan pasir termasuk dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil kajian, dilakukan suatu desain pemberdayaan melalui kegiatan penyuluhan tentang aplikasi pupuk organik dalam budidaya cabai merah lahan pasir sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Kata kunci : motivasi, petani, pupuk organik, cabai merah, lahan pasir
ABSTRACT
The development of red chili harvested area is increasing due to the increasing use of marginal land such as sandy land as an effort to increase production. However, sandy land is a marginal land that has marginality in soil texture, water holding capacity, chemical content and soil organic matter, therefore it is necessary to improve soil conditions, one of which is by using organic fertilizers. Motivation is the encouragement of a person or individual to carry out a certain activity with the aim of meeting his needs. This study aims to determine the level of motivation of farmers to use organic fertilizers in the cultivation of red chilies on sandy land. The motivational variables used are physiological motivation, social motivation and self-actualization motivation. This study was conducted at the Sido Dadi Farmers Group, Banaran Kapanewon Galur Farmer Group, Kulon Progo Regency, Special Region of Yogyakarta. The method used is descriptive statistics with variable testing using a Likert scale. The results of the study show that the physiological motivation variable has a score of 75.11% in the medium category, the social variable has a score of 68.56% in the medium category and the self-actualization motivation variable has a score of 67.67% in the medium category and the average score of the three motivations that is 70.52% with medium category. so it can be concluded that the motivation of farmers to use organic fertilizers in the cultivation of red chili on sandy land is in the medium category. Based on the results of the study, an empowerment design was carried out through outreach activities on the application of organic fertilizer in the cultivation of red chilies on sandy land according to the Standard Operating Procedure (SOP).
Keywords : motivation, farmers, organic fertilizer, red chili, sandy land
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistika (BPS). 2019. Kabupaten Kulon Progo Dalam Angka 2019. Kulon Progo. Badan Pusat Staistika.
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kapanewon Galur. 2020. Programa Desa Banaran Tahun 2020. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kapanewon Galur.
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kapanewon Galur. 2020. Programa Desa Karangsewu Tahun 2020. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kapanewon Galur.
Balai Penyuluhan Pertanian Kapanewon Galur. 2020. Programa Kecamatan Galur Tahun 2020. Kulon Progo. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kapanewon Galur.
Dinas Pertanian. 2009. Standar Operational Procedure (SOP) Budidaya Cabai Merah di Kulon Progo.Yogyakarta.
Kementerian Pertanian. 2006. Peraturan Menteri Pertanian No 2 Tahun 2006 tentang Pupuk Organik dan Pembenahan Tanah. Jakarta.
Mayasari, K., Sente, U., Ammatilah, C. S. 2015. Analisis Motivasi Petani dalam Mengembangkan Pertanian Perkotaan di Provinsi DKI Jakarta. Buletin Pertanian Perkotaan. BPTP Jakarta.
Ramadhanti, Alya. 2020. Konsumsi Cabai Meningkat, Jadikan Ini Sebuah Bisnis.(https://economy.okezone.com). Diakses pada 12 Maret 2021 pukul 6.25.
Setyorini, Tatik. 2014. Pemanfaatan Lahan Tidur Untuk Penigkatan Usaha Pertanian Masyarakat di Pesisir Selatan Kulon Progo. Skripsi. Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga : Yogyakarta.
Sugiyono, 2016. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung
Sutardi dan Cristina Astri Wirasti. 2017. Sistem Usahatani Cabai Merah Pada Lahan Pasir di Yogyakarta. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Vol. 20 No.2 Hal 125-139
Uno. 2016. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. PT Bumi Aksara: Jakarta. Hal 1-46.
Yuwono, Nasih Widya. 2009. Membangun Kesuburan Tanah di Lahan Marginal. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan.Vol. 9 No. 2 Hal. 137-141.
Refbacks
- There are currently no refbacks.