slot gacor
Pertumbuhan dan Produksi Rumput Gajah Mini (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) yang Diberi Pupuk Urea di Sela Pertanaman Kelapa | Takdir | Prosiding Seminar Nasional Tahun 2021

Pertumbuhan dan Produksi Rumput Gajah Mini (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) yang Diberi Pupuk Urea di Sela Pertanaman Kelapa

Muhammad Takdir, Asnidar asnidar, Wardi wardi, Andy Baso Lompengeng Ishak

Abstract


ABSTRAK
Penelitian untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi rumput gajah mini (pennisetum prupreum cv. mott) yang diberi pupuk urea di sela pertanaman kelapa telah dilaksanakan di Desa Bulubete Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Rumput gajah mini di tanam disela pertanaman kelapa seluas 2 ha dengan jarak tanam 0,5 x 0,5 meter. Dosis pupuk urea yang digunakan sebanyak 200 gram/rumpun tanaman yang diberikan setelah rumput gajah mini di potong pertama kali pada umur 30 hari setelah tanam (HST). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah anakan per rumpun dan produksi segar (kg/ha) rumput gajah mini umur 30, 60, 90, dan 120 hari setelah pemupukan urea. Hasil penelitian menunjukkan pupuk urea memberikan respon yang baik dan berdampak positif terhadap rumput gajah mini disela pertanaman kelapa. Pertumbuhan dan produksi rumput gajah mini umur 120 hari setelah pemupukan lebih tinggi dibanding hari ke-30, 60, dan 90. Disimpulkan bahwa dosis pupuk urea yang diberikan sebanyak 200 gram/rumpun tanaman masih mampu menyediakan kandungan unsur hara tanah hingga hari ke 120 untuk pertumbuhan rumput gajah mini disela pertanaman kelapa.
Kata kunci : Pennisetum prupreum cv. mott, pupuk urea, pertanaman kelapa

 

ABSTRACT
A study to determine the growth and production of dwarf elephant grass (Pennisetum prupreum cv. mott) which was given urea fertilizer between coconut plantations was carried out in Bulubete Village, South Dolo District, Sigi Regency, Central Sulawesi. Dwarf elephant grass was planted between 2 ha of coconut plantations with a spacing of 0.5 x 0.5 meters. The dose of urea fertilizer used was 200 grams/plant clump which was given after the dwarf elephant grass was cut for the first time at the age of 30 days after planting. Parameters observed included plant height (cm), number of tillers per clump and fresh production (kg/ha) of elephant grass dwarf aged 30, 60, 90, and 120 days after urea fertilization. The results showed that urea fertilizer gave a good response and had a positive impact on dwarf elephant grass planted between coconut plantations. The growth and production of dwarf elephant grass at the age of 120 days after fertilization was higher than the age of 30, 60, and 90 days. It was concluded that the dose of urea fertilizer given as much as 200 grams/plant clump was still able to provide soil nutrient content up to 120 days for the growth of elephant dwarf grass between coconut plantations.

Keyword: Pennisetum prupreum cv. mott, urea fertilizer, coconut plantation


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

BPS Sigi. 2019. Kabupaten Sigi Dalam Angka Tahun 2019. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sigi, Bora, Sigi Biromaru.

Bamualim, A.M. 2011. Pengembangan teknologi pakan sapi potong di daerah semi-arid Nusa Tenggara. Pengembangan Inovasi Pertanian. 4: 175-188.

Urribari, L., A. Ferer, and A. Collina. 2005. Leaf protein from ammonia treated drarf eleplhand grass (Pennisetum purpireum Schum cv. Mott). Journal of Applied Biochemestry dan Biotechnology. 22 (3): 720-730.

Balitbangtan, 2012. Hijauan Pakan Ternak Untuk Lahan Sub Optimal. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. IAARD Press. Jakarta.

Salendu, A.H.S. dan F.H. Elly. 2012. Pemanfaatan Lahan Di Bawah Pohon Kelapa Untuk Hijauan Pakan Sapi Di Sulawesi Utara. Jurnal Pastura. 2 (1) : 21 - 25.

Sirait J, Tarigan A, Simanihuruk K. 2015. Karakteristik morfologi rumput gajah kerdil (Pennisetum purpureum cv. Mott) pada jarak tanam berbeda di dua agroekosistem di Sumatera Utara. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Jakarta, 8-9 Oktober 2015. Jakarta (Indonesia): Puslitbangnak. hlm. 643-649.

Aryanto dan D. Polakitan. 2009. Uji produksi rumput dwarf (Pennisetum purpureum CV. Dwarf). Jurnal Ilmiah, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara, JL. Kampus Pertanian Kalasey.

Santia, Anis, S.D, dan Kaunang, C.L, 2017. Pengaruh Tinggi Dan Jarak Waktu Pemotongan Rumput Gajah Dwarf (Pannisetum Purpureum Cv. Mott) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Dan Produksi Bahan Kering. Jurnal Zootek. 37(1):116-122.

Anis, S.D., M. Chozin, H..Soedarmadi, M. Ghulamadhi, dan Sudradjar. 2014. Keragaan pasture B. humudicola pada sistem pengembalaan dan stocking rate berbeda di lahan perkebunan kelapa. Jurnal pasture. 3(2): 84-87

Anis, S.D, D.A. Kaligis, B. Tulung, and Aryanto, 2016. Leaf quality and yield of Gliricidia sepium (Jacq) stend under different population density and cutting interval in coconut plantation. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture. 41(2): 91-98

Heuze V, Tran G, Giger-Reverdin S, Lebas F. 2016. Elephant grass (Pennisetum purpureum). Feedipedia, a programme by INRA, CIRAD, AFZ and FAO [Internet]. [cited 17 November 2017]. Available from: http:///www.feeipedia.org/noe/395.

Rellam CR, Anis S, Rumambi A, Rustandi. 2017. Pengaruh naungan dan pemupukan nitrogen terhadap karakteristik morfologis rumput gajah dwarf (Pennisetum purpureum cv. Mott). J Zootek. 37:179-185.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.