slot gacor
Waktu Penyemprotan Air Dalam Pengelolaan Penetasan Untuk Meningkatkan Persentase Daya Tetas Telur Ayam | Hariansyah | Prosiding Seminar Nasional Tahun 2020

Waktu Penyemprotan Air Dalam Pengelolaan Penetasan Untuk Meningkatkan Persentase Daya Tetas Telur Ayam

Hariansyah Prabewi Nur Hariansyah, Nur Prabewi

Abstract


Kelembaban udara dalam mesin penetasan telur ayam dengan menggunakan bak air diatur kelembabannya antara 55 s/d 60% dan menjelang menetas kelembaban 70 % terkadang kurang tercapai.Sehingga dilakukan penambahan kelembaban dengan penyemprotan air  mulai pada hari ke-10 sampai hari ke-12 penyemprotan kabut/tipis  dan pada hari ke13 sampai hari ke 18 penyemprotan air tebal, sedangkan hari keberikutnya tidak dilakukan penyemprotan karena telur ayam sudah mulai pimping.

Tujuan penelitian untuk mengetahui waktu penyemprotan air yang tepat dalam pengelolaan penetasan telur untuk meningkatkan persentase daya tetas telur ayam.Menggunakan telur ayam 117 butir telur, dan setiap perlakuan menggunakan 39 butir yang terdiri dari tiga ulangan ,dan  tiga ulangan tersebut setiap ulangan masing-masing menggunakan telur tetas sejumlah 13 butir telur ayam dimasukkan dalam petak penetasan percobaan. Metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 3 perlakuan dan 3 kali ulangan.Variabel yang diamati adalah fertilitas telur, mortalitas dan daya tetas. Data diolah dengan analisis keragaman (Steel and Torrie 1991), jika hasil signifikan dilakukan uji lanjut kontras ortogonal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan perlakuan waktu penyemprotan air dalam pengelolaan penetasan  memberikan pengaruh  berbeda sangat nyata (P < 0,01) terhadap fertilitas , mortalitas maupun daya tetas telur. Pada perlakuan P2 yaitu penyemprotan air pada hari ke 10 umur penetasan,menghasilkan daya tetas telur yang tinggi sebesar 90,67 %, angka mortalita sebesar 8,1 % termasuk rendah, sedangkan pada persentase fertilitas telur sebesar 79,1 % adalah angka fertilitas sedang, karena angka fertilitas telur dipengaruhi oleh banyak faktor dari mulai pengelolaan management induk pembibit. 


Full Text:

PDF

References


Anggoro, N. 2004. Respons Petani Terhadap Program Konservasi Tanah di Kabupaten Klaten. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.

Cahyono, B. 2011. Pembibitan Itik. Niaga Swadaya, Jakarta.

Chan, H dan M. Zamrowi,1993. Pemeliharaan dan Cara Pembibitan Ayam Petelur. Penerbit Andes Utama. Jakarta.

Fadhilah dkk, 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler. AgroMedia Pustaka. Jakarta.

Nuryati dkk, 1998. Sukses Menetaskan Telur. Penebar Swadaya. Jakarta Raharjo, P. 2004. Ayam Buras. Agromedia, Yogyakarta.

Rasyaf, M., 1990. Pengelolaan Penetasan. Kanisius. Yogyakarta.

Sofjan I. 2012. Ayam kampung unggul balintnak. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.

Suharno, B dan Khairul, A. 2003. Beternak Itik Secara Intensif. Penebar. Swadana. Jakarta.

Suprapti, L., 2002. Pengawetan Telur, Telur Asin, Tepung Telur, dan Telur


Refbacks

  • There are currently no refbacks.