Optimalisasi Produksi Susu Sapi Perah Melalui Manajemen Penyakit Mastitis: Sebuah Review
Abstract
Mastitis adalah peradangan pada jaringan internal ambing dan merupakan penyakit utama pada usaha peternakan sapi perah karena menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar yaitu dapat menurunkan produksi dan kualitas susu segar maupun olahan. Selain itu apabila penanganan mastitis tidak benar akan berdampak pada kematian jaringan, yang pada akhirnya sapi akan diafkir. Mastitis dibagi menjadi dua yaitu klinis dan subklinis. Mastitis klinis tandanya bisa dilihat seperti ambing panas, bengkak dan merah, sedangkan subklinis tanpa ditemukan gejala klinis, tetapi melalui pemeriksaan akan terlihat ada gumpalan/lendir pada susu. Penyakit tersebut dapat disebabkan oleh bakteri patogen Staphylococcus aureus dan Streptococcus agalactiae, dapat juga disebabkan oleh jamur ( kapang dan khamir ). Untuk pengendaliannya dapat dilakukan tindakan preventif dan kuratif. Tindakan preventif yang dapat dilakukan 1) menjaga kebersihan kandang, 2) meminimalisir kondisi yang mendukung penyebaran infeksi dari satu sapi ke sapi lain dan kondisi yang memudahkan kontaminasi dan penetrasi agen penyebab ke dalam puting, 3 ) mensterilisasi alat pemerahan, 4) membersihkan ambing secara rutin 5) melakukan dipping puting, 6) melaksanakan metode kering kandang serta 7) pemberian nutrisi yang berkualitas sehingga meningkatkan daya tahan tubuh ternak. Tindakan kuratifnya dengan pemberian antibiotik jika penyebabnya bakteri, jika jamur bisa diberikan antifungi dan didesinfeksi. Selain pengobatan dengan kimiawi, sediaan herbal juga bisa sebagai alternatif pilihan. Dengan mengkombinasikan pengobatan kimia dan herbal bisa saling melengkapi sehingga pengendalian mastitis dapat tercapai secara optimal dan akan diperoleh produksi susu yang berkualitas.
Full Text:
PDFReferences
Adriani. 2010. Penggunaan Somatic Cell Count ( SCC ), Jumlah Bakteri, dan California Mastitis Kit ( CMT ) Untuk Deteksi Mastitis Pada Kambing. Jurnal Ilmiah Ilmu Peternakan. 13 (5);229-234.
Chahota , R., R. Katoch, A. Mahajan and S. Verma. 2001. Clinical Bovine Mastitis Caused by Geotricum candidum. Vet Archive.h-197-201 Direktur Kesehatan Hewan. 2002. Manual Penyakit Hewan Mamalia. Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat Bina Produksi Peternakan, Departemen Pertania RI. Jakarta Indonesia
E. Nurdin, 2007. Pengaruh Pemberian Tongkol Bunga Matahari (Helianthus annus L) dan Probiotik Terhadap Penurunan Derajat Mastitis Pada Sapi Perah Fries Holland Penderita Mastitis Subklinis. J Indon. Trop. Anim. Agric.32(2) June 2007
Gabby Lutviandhitarani, D.W Harjanti dan F. Wahyono, 2015. Green Antibiotic Daun Sirih ( Piper betle l. ) sebagai pengganti Antibiotik Komersial Untuk Penanganan Mastitis, 2015. Agripet :
Vol (15) No.1: 28-32
Hamann.2004. Nur Gesunde Kumhe Produzieen Gesunde. Milch. DMA. 25: 36-39
Harman, R,J. 1994. Mastitis and Genetic Evaluation For Somatic Cell Count J Dairy. Sci.77 (7); 1151-1161 https.//digitaljournal.com/image/98228.
https.//www.bps.go.id/linktabledinamis/urv/id/1018
Hungerford, TG. 1990. Disease of Livestock. Mc Graw. Hill Book Co Australia
Imas Sri Nurhayati & E. Martindah. 2015. Pengendalian Mastitis Subklinis Melalui Pemberian Antibiotik Saat Periode Kering Pada Sapi Perah. Wartazoa Vol 25. Th 2015 Hlamn 065-074. Dol : http//dx.doi.org/10.14.334/wartazoa.v2512.1143
Islam MA, Islam MZ, Islam MA, Rahman MS, Islam MT. 2011.
Prevalence of subclinical mastitis in dairy cows in selected areas of Bangladesh. Bangladesh J Vet Med. 9:73-78
Javie, K. And Nikki. 2003. Miscellaneous Pathogen Mastitis. New Bolton Center Filed Service Departement. http://www.Miscellaneous pathogen/mastitis.html.( 9-11-2009)
Karimuribo ED, Fitzpatrick JL, Swai ES, Bell C, Bryant MJ, Ogden NH, Kambarage DM, French NP. 2008. Prevalence of subclinical mastitis and associated risk factors in smallholder dairy cows in Tanzania. Vet Rec. 163:16-21.
Kentjonowati, I,. Trisunuwati, P., Susilawaty T, dan Surjowardojo, P.2014. Evaluasi Profil Hormon Oxytocin, Kulaitas Dan Kuantitas Laju Pancaran Produksi Susu Sapi Perah pada Lama Mamma hand Massage dari Berbagai Metode Pemerahan. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang.
Masniari Poeloengan.2009. Aktivitas Air Perasan dan Ekstrak Etanol Daun Encok Terhadap Bakteri yang diisolasi dari Sapi Mastitis Subklinis Bblitvet. Seminar Nasional Teknologi peternakan dan Veteriner.
Mc. Dowell, 2000. Reevalution of the Metabolic Essentially of the Vitamins Anim Sci 13: 115-125
Mec, 2000. PDR for Herbal Medicine 2 nd Ed Montvale, New jersey. Pedoman Pembibitan Sapi Perah Yang Baik. 2014. Direktorat Perbibitan Ternak Dirjen Peternakan dan Keswan
Prihadi, 1996. Tatalaksana dan Produksi Ternak Perah. Universitas Wangsa Manggala. Yogyakarta. Program Studi Produksi Ternak fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Puguh Surjowardojo, Pratiwi Trisunuwati. Surotul Khikma. Pengaruh Lama Massage dan Lama Milk Flow Rate terhadap Laju Pancaran produksi Susu Sapi Frisien Holstein Di PT Greenfield Indonesia. J.Ternak Tropika Vol 17, No 1 : 49-56,2016.
Puguh Surjowardojo.2011. Tingkat Kejadian Mastitis dengan Whiteside Test dan Produksi Susu Sapi Perah Frisien Holstein. Jurnal Ternak Tropika Vol 12, No 1 : 46-53, 2011.
RZ, Ahmad. 2011. Mastitis Mikotik di Indonesia, Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner
Saleh E.2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak.
Schalm, O. W., E. J. Carroll & N. C. Jain.1971. Bovine Mastitis. Lea & Febiger,Philadelphia.
Subronto dan Tjahadjati, 2001. Ilmu Penyakit Ternak II. Gadjah Mada University Press.
Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak I. Edisi Kedua. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sudarwanto M. 1999. Usaha Peningkatan Produksi Susu Melalui Program Pengendalian Mastitis Subklinis. Orasi Ilmiah. 22 Mei 1999.
Sudono A, Rosdiana F.R dan Setiawan B.S. Beternak Sapi Perah Secara intensif. Agromedia Pustaka Jakarta.
Sudono A. 1999. Ilmu Produksi Ternak Perah. Fakultas Peternakan. IPB. Bogor
Supar, Ariyanti T. 2008. Kajian pengendalian mastitis subklinis pada sapi perah. Dalam: Diwyanto K, Wina E, Priyanti A, Natalia L, Herawati T, Purwandaya B, penyunting. Prosiding Lokakarya Nasional Prospek Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas 2020. Jakarta, 21 April 2008. Bogor (Indonesia): Puslitbangnak.
Unang Yunasaf dan Didin S. Tasripin. 2012. Proses pembelajaran Peternak, Jurnal Ilmu Ternak, Juni 2012.Vol 12 No 1
Waldner DN.2007. Dry Cow Therapy For Mastitis Control. Oklahoma (US); Division Of Agricultural Sciences and Natural Resources, Oklahoma State University
Refbacks
- There are currently no refbacks.