Persepsi Petani Terhadap Program Inseminasi Buatan Pada Ternak Sapi Di Kecamatan Tegalrejo
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi petani terhadap program IB dan pengaruh faktor internal petani terhadap persepsi program IB ternak sapi di Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang dan penelitian dilakukan dari tanggal 17 April sampai 2 Juni 2017.
Sampel penelitian sebanyak 30 orang dengan metode purposive sampling dan porportional random sampling. Metode pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Variabel yang diukur adalah faktor internal petani (umur, pendidikan, pengalaman beternak dan jumlah kepemilikan ternak sapi). Untuk mengetahui persepsi petani menggunakan analisa skor kuartal tengah (Q2), sedangkan untuk mengetahui pengaruh faktor internal petani terhadap program IB menggunakan analisa regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, respoden mempunyai persepsi baik (76,67%) terhadap program IB, sedangkan sebagian kecil (23,33%) mempunyai persepsi tidak baik. Persepsi petani berdasarkan keempat ciri inovasi IB adalah: 93,33% petani mempunyai persepsi baik terhadap tingkat keuntungan relatif IB, 100% petani mempunyai persepsi baik terhadap tingkat kompabilitas/kesesuaian IB, 55,33% petani mempunyai persepsi baik terhadap tingkat kerumitan IB, 100% petani mempunyai persepsi baik terhadap hasil IB dapat diamati. Umur dan pendidikan petani berpengaruh signifikan terhadap persepsi program IB ternak sapi, sedangkan pengalaman beternak dan jumlah kepemilikan ternak tidak berpengaruh terhadap persepsi program IB ternak sapi.
Kesimpulan sebagai berikut: 1. Persepsi petani terhadap program IB ternak sapi sebesar 76,67% (persepsi baik), 2. Umur dan pendidikan petani sangat berpengaruh terhadap persepsi program IB ternak sapi, sedangkan pengalaman beternak dan jumlah kepemilikan ternak tidak berpengaruh terhadap persepsi program IB ternak sapi.
Full Text:
PDFReferences
Febrianthoro, F., Hartono, M. dan Suharyati, S. 2015. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Conception Rate Pada Sapi Bali Di Kabupaten Pringsewu. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 3(4): 239-244, November 2015. Diakses 18 Maret 2017. http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIPT/article/ download/1105/1010.
Feradis. 2010a. Bioteknologi Reproduksi Pada Ternak. Alfabeta.
Bandung.
Hariyani, E.B., Mardikanto, T. dan Ihsaniyati, H. 2013. Persepsi Petani Terhadap Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (Gp3k) Di Desa Jati Kecamatan Jaten
Kabupaten Karanganyar. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.
Mardikanto. 2009. Sistem penyuluhan pertanian. LPP dan UNS. Surakarta
Setbakorluh Jateng. 2012. Cara Mudah Mendeteksi Birahi dan Ketepatan Waktu Inseminasi Buatan (IB) Pada Sapi. Diakses 26 Des. 2016. http://setbakorluh.jatengprov.go.id/pertanian/163inseminasi_buatan.html 2012.
Sirajuddin, S.N., Said, M.I., Syawal, S., Alwi, J. 2014. Persepsi Anggota Kelompok Tani Ternak Terhadap Inseminasi Buatan Pada Sapi Potong Di Kabupaten Soppeng, Propinsi Sulawesi Selatan. JIIP Volume 1 Nomor 3, Desember 2014, h. 219-226.
Soekartawi. 2005. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian.UI-Press.Jakarta.
Susilawati T. 2011.Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan Dengan Kualitas Dan Deposisi Semen Yang Berbeda Pada Sapi Peranakan Ongole. J. Ternak Tropika Vol. 12, No.2: 15-24, 2011.
Toelihere. 1985. Fisiologi Reproduksi Pada Ternak . Angkasa. Bandung.
Van den Ban, Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.