Studi Pemotongan Ternak Kambing — Domba Di Tingkat Jagal Dan Pedagang Sate Di Kabupaten Semarang Dan Kota Salatiga
Abstract
Usaha memelihara ternak kambing - domba di daerah pedesaan merupakan kebiasaan masyarakat, dengan tujuan untuk memanfaatkan tenaga kerja keluarga selain usahatani yang dilakukannya. Penjualan merupakan akhir dari pada tujuan pemeliharaan yang biasanya dilakukan berdasarkan kebutuhan atau kondisional. Mereka tidak pandang ternak jantan atau betina akan dijual apabila memerlukan uang untuk menutup kebutuhan keluarga. Penjualan dilakukan dirumah lewat pedagang desa atau dibawa ke pasar hewan terdekat, kemudian ternak dijaual lagi ke pedagang pasar,dan selanjutnya ke konsumen akhir ternak hidup yaitu jagal atau pedagang sate. Studi pemotongan ternak kambing-domba ditingkat jagal dan pedagang sate ini dilakukan menggunakan metode surve terhadap 45 kooperator di wilayah Kabupaten Semarang dan kota Salatiga pada bulan Mei - Agustus 2014. Selajutnya data yang terkumpul disusun dan dianalisis menggunakan deskriptif. Hasil surve menunjukkan bahwa dari 45 kooperator ternyata 5 orang (11,11%) adalah jagal yang merangkap sebagai penjual sate, 4 orang (8,89%) hanya jagal saja dan 36 orang (80,00%) penjual sate saja. Jenis ternak yang dipotong adalah domba oleh 16 kooperator (35,55%) dan kambing oleh 29 kooperator (64,45%). Tidak semua penjual sate memotong ternak sendiri tetapi cukup membeli daging dari jagal yaitu 18 orang (40,00%), lainnya memotong sendiri antara 1 — 2 ekor/hari. Dari sejumlah 41 ekor ternak yang dipotong ternyata 33 ekor berkelamin betina ( 80,48%)dan sisanya 8 ekor berkelamin jantan (19,52%). Berdasarkan umur ternak terbagi menjadi 2 yaitu kurang dari 1 tahun sebanyak 25 ekor (60,98%) dan lebih dari 1 tahun16 ekor (39,02%). Kondisi yang perlu mendapat perhatian adalah tingginya pemotongan ternak betina yang rata-rata umur dibawah 1 tahun. Dalam jangka panjang dapat mempengaruhi terhadap perkembangan populasi karena ternak betina yang semestinya masih bisa beranak sebagian besar dipotong untuk memenuhi kebutuhan daging.
Full Text:
PDFReferences
Anonimous, 2014. Komunikasi langsung dengan pelaku mengenai sistem pengadaan ternak yang akan dipotong.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Jawa Tengah, 2015. Buku Statistik Peternakan. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Jawa Tengah.
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah, 2007. Buku Statistik Peternakan.
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah.
Satori, 2014. Pelaku usaha pemotong ternak kambing — domba/jagal di kabupaten Semarang. Kominikasi langsung di Kabupaten Semarang.
Subagyo dan Rachmat Hendayana. 2012. Potansi dan dukungan teknologi spesifil lokasi dalam pencapaian produk pangan. Dalam E. Eko Ananto, dkk. (editor). Kemandirian Pangan Indonesia Dalam Perspektif Kebijakan MP3MI. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. IAARD Press.
Refbacks
- There are currently no refbacks.