slot gacor
Kajian Kondisi Dan Model Kelembagaan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Magelang | Makmun | Prosiding Seminar Nasional Tahun 2020

Kajian Kondisi Dan Model Kelembagaan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Magelang

Lutfan Makmun, Budi Setiyo

Abstract


Fungsi utama penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah menyebarkan teknologi dan adopsi teknologi pertanian kepada petani atau petani melalui penguasaan teknologi pertanian yang baik sehingga produktivitas meningkat dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga. Kondisi kelembagaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian merupakan faktor penting dalam keberhasilan pembangunan pertanian di suatu daerah. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. Kelembagaan penyuluhan pertanian adalah lembaga pemerintah dan/ atau masyarakat yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan penyuluhan pertanian dari pusat hingga desa.

Tujuan Penelitian ini antara lain: 1). Untuk mendiskripsikan kondisi kelembagaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kabupaten Magelang; 2). Untuk mengetahui optimalisasi kelembagaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kabupaten Magelang; Untuk menggambarkan konseptualisisasi model kelembagaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kabupaten Magelang.

Penelitian di desain menggunakan penelitian survey dengan pendekatan deskriptif kuantitatif yakni mendeskripsikan variabel penelitian yang telah ditetapkan dengan alokasi waktu 3 bulan dimulai bulan September — November 2018. Jenis data yang digunakan adalah data subyek (self report data), pengambilan sampel responden penelitian dilakukan secara purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden yang merupakan karyawan/individu pelaksana teknis dan fungsional terkait peyelenggaraan bidang penyuluhan pertanian pada dinas Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan, kelompok tani/ wanita tani. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Uji reabilitas dilakukan melalui konsistensi antar pertanyaan menggunakan pengukuran sekali saja

(one shoot) dengan cara megukur korelasinya menggunakan uji statistik Cronbach

Alfa (α). 

Indikator parameter yang diggunakan dalam penelitian ini meliputi 5 aspek penyelenggaraan penyuluhan pertanian antara lain: 1). Aspek Kelembagaan; 2). Aspek Ketenagaan; 3). Manajemen pelaksanaan; 4). Pembiayaan; 5). Sarana Prasarana.

Hasil penelitian ini antara lain: 1). Kondisi kelembagaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kabupaten Magelang sudah sesuai dengan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2014 tentang Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, dimana Kelembagaan penyuluhan pertanian sudah terbentuk hingga desa; 2). Kondisi kelembagaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kabupaten Magelang cukup baik meskipun dalam beberapa hal belum optimal terutama pada aspek pembiayaan, anggaran yang tersedia masih sangat kecil dibanding kebutuhan yang diperlukan; 3). Konseptualisasi model pemberdayaan Petani di Kabupaten Magelang sudah merepresentasikan kelembagaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2014 tentang Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. 


Full Text:

PDF

References


Arifin, Bustanul. 2001, Spektrum Kebijakan Pertanian Indonesia, Erlangga, Jakarta.

Bradshaw T.K. 2007. Theories of Poverty and Anti-Poverty Programs in Community Development, Community Development; Spring; 38, 1; ProQuest Agriculture Journals, pg. 7.

Dzecoa, C. Amilai and A. Cristóvão, 2010. Farm Field Schools And Farmer’s Empowerment In Mozambique: A Pilot Study, Innovation And Change Facilitation For Rural Development .C onceptual Issues9th European Ifsa Symposium, 4 7 July 2010, Vienna (Austria).

Departemen Pertanian. 2008. Pedoman Umum Pelaksanaan Penyuluhan. Pusbangluhtan, Departemen Pertanian. Jakarta.

Harry, H. 2001. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Humaniora Utama Press. Bandung.

Kartasapoetra, A. G. 1991. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.

Mawardi, S. 2004. Persoalan Penyuluhan di Era Otonomi Daerah, SMERU Newsletter, Desember 2004, Jakarta.

Mardikanto, 2009. Sistem Penyuluan Pertanian. Sebelas Maret University Presss, Surakarta.

Margono Slamet. 1978. Kumpulan Bahan Bacaan Penyuluhan Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Muhajir, Noeng. 1987. Kepemimpinan Adopsi Inovasi Untuk Pembangunan Masyarakat, Penerbit Rake Press, Yogyakarta.

ISBN : 978-623-95866-0-3

Mundy, Paul. 2000. Adopsi dan Adaptasi Teknologi Baru. PAATP3. Bogor

OECD, 1993. Small and Medium-sized Enterprises: Technology and Competitiveness. Organisation for Economic Co-operation and Development. Paris.

Rivera, W.M., and Gustafson, D.J. 1991. Agricultural Extension: Worldwide Institutional Evolution and Forces for Change. Elsevier Science Publishing, Amesterdam.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.