Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pupuk majemuk NPK (12-12-17-2) Merek “DAUN SAWIT” terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Metode pengkajian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan, terdiri dari 7 perlakuan penggunaan level dosis pupuk NPK (12-12-17-2) merek "DAUN SAWIT" yang dikombinasi dengan pupuk Standar (diberi simbol C - I), 1 perlakuan pupuk standar tanpa pupuk NPK (12-12-17-2) merek “DAUN SAWIT” (diberi simbol B) dan 1 perlakuan tanpa pupuk sebagai kontrol (diberi simbol A). Pengamatan komponen hasil dilakukan terhadap bobot umbi tiap rumpun, bobot umbi tiap petak dan bobot umbi tiap hektar. Hasil analisis statistik terhadap pengamatan karakter komponen hasil terlihat bahwa bobot umbi tiap rumpun dan bobot umbi tiap petak atau tiap hektar menunjukkan adanya beda nyata antara tanaman yang diberi pupuk dengan yang tidak dipupuk.Hasil analisis statistik terhadap bobot umbi basah tiap rumpun terlihat bahwa pada perlakuan tanpa pupuk (kontrol) berbeda nyata dengan tanaman yang dipupuk. Tanaman yang dipupuk dengan NPK (12-12-17-2) Merek “DAUN SAWIT” mulai dosis 75 kg/ha sampai dosis 525 kg/ha dalam basis pemupukan ZA + SP36 + KCl standar menunjukkan tidak beda nyata dengan tanaman yang dipupuk dengan dosis standar (yang menggunakan pupuk 300 kg/ha Phonska, 400 kg/ha ZA, 150 kg/ha SP 36 dan 100 kg/ha KCl). Hasil analisis statistik terhadap bobot umbi Kering tiap petak dan tiap hektar terlihat bahwa pada perlakuan tanpa pupuk memberikan hasil yang paling rendah.
References
Baswarsiati. (2005). Budidaya Bawang Merah Off Season. BPTP Jawa Timur.
Gardner, R; B. Pearce and R.L. Mitchell. (1991). Fisiologi Tanaman Budidaya (terjemahan Herawati Susilo). Cet I. Jakarta: UI Press.
Hardjowigeno, S. (1995). Ilmu Tanah. Jakarta: Medyatama Sarana Perkasa.
Indranada, H.K. (1986). Pengelolaan Kesuburan Tanah. Bandung: Pustaka Buana.
Legowo, E, dkk. 1997. Zonasi Agroekologi Jawa Timur. BPTP Karangploso. Malang
Reijntjes, C, B. Haverkort dan W. Bayer. (1999). Pertanian Masa Depan; Pengantar untuk Pertanian Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah. Jakarta: Kanisius.
Salisbury, B. F; C.W. Ross. (1995). Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Penerbit ITB
Samadi, B dan B. Cahyono. (1999). Intensifikasi Budidaya bawang Merah. Yogyakarta: Kanisius.
Sutarya, R. (1995). Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Syarief, S. (1986). Ilmu Tanah Pertanian. Bandung: Pustaka Buana.
Syarief, S. (2008). Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.