PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG AMPAS TAHUTERHADAP NILAI GIZI DAN MUTU ORGANOLEPTIK GEBLEK
Abstract
The aim of this study was to determine the effect of adding flour of tofu solid waste to nutritional value and organoleptic quality of geblek. The study used a complete randomized design with three replications. The factors studied were the concentration of the addition of flour of tofu solid waste with variations 0%, 2%, 4% and 6%. The parameters observed were moisture content, protein content, fat content, carbohydrate content, phytic acid content, crude fibber content and organoleptic quality of raw and cooked geblek. The results showed that the addition of flour of tofu solid waste will affect the nutritional content of geblek, especially its protein content. Addition of flour of tofu solid waste did not significantly influence phytic acid content in cooked geblek while in raw geblek, increased phytic acid significantly occurred in addition of 6% flour of tofu solid waste. Based on the organoleptic test, the panellists favoured raw and cooked geblek with the addition of 2% flour of tofu solid waste whereas raw geblek had water content of 46.59 ± 0.32%, ash content 0.59 ± 0.06%, protein content 0.61 ± 0,00%, carbohydrate content 52,21 ± 0,26%, and phytic acid content 0,009 ± 0,00% while cooked geblek have moisture content 27,20 ± 1,41%, ash content 1,59 ± 0,06 %, protein content 0,72 ± 0,00%, fat content 10,42 ± 0,05%, carbohydrate content 60,08 ± 1,42%, crude fibber content 0,93 ± 0,12%, and phytic acid content 0.018 ± 0.01%.
Keywords: geblek, nutritional value, flour of tofu solid waste, organoleptic quality
Full Text:
PDFReferences
Anonim, 20141.Geblek, (online).(http://id.wikipedia.org/wiki/Geblekdiakses18 Desember 2017).
Anonim. 2005.Oficial Methods Of AnalysisOf Association Of Oficial AnalyticalChemist.18thed. AOAC International.Gaithersburg. Maryland. USA.
Cullison, A. E. 1978.Feed and Feeding An-imal Nutrition. Prentice-Hall of India.India, pp.81-84.
Damayanti, A., Hermana, J. dan Masduki, A. 2004.Analisis Resiko Lingkungan dari PengolahanLimbah Pabrik Tahu dengan Kayu Apu.Jur-nal Purifikasi5(4):151-156.
DeMan, J.M. 1997.Kimia Makanan. Diter-jemahkan oleh Kosasih Padmawirata.ITB. Bandung.
Elliyasami, E. dan Hamzah, N. 1997. Pe-manfaatan Keluwih Daeam PembuatanAbon Dengan Pemambahan Ikan Se-bagai Sumber Protein Dalam RangkaDiverstikasi Pangan.Prosiding Semi-nar Teknologi Pangan421-427
.Fajri, M. dan Sulasmi, 2014. Pengaruh Penge-presan dan Penggorengan Terhadap ZatGizi pada Tempe Kacang Tanah.Pro-siding Seminar Hasil Penelitian Tana-man Aneka Kacang dan Umbi697-701.
Fasikah, A.U. dan Kristiastuti, D. 2013.Proporsi Tepung Ampas Tahu denganTepung Terigu dan Jumlah Lemak Ter-hadap Mutu Organoleptik Biskuit Ber-lemak (Rich Biskuit).E- Journal Boga2(1):18-28.
Gomez, K.A. danGomez, A.A. 1995.Prosedur Statistik untuk PenelitianPertanian. Endang Sjamsudin dan Jus-tika S. Baharsjah (Penerjemah). Uni-versitas Indonesia Press. Jakarta.
Haliza, W., Purwani, E.Y., dan Thahir. R.2007. Pemanfaatan Kacang-KacanganLokal sebagai Substitusi Bahan BakuTempe dan Tahu.Buletin TeknologiPascapanen Pertanian3:1-8.
Handarsari, E., 2010. Eksperimen Pembuatan Sug-ar Pastry dengan Substitusi Tepung AmpasTahu.Jurnal Pangan dan Gizi01(01):35-42.
Handarsari, E. dan Syamsianah., A. 2010. AnalisisKadar Zat Gizi, Uji Cemaran Logamdan Organoleptik pada Bakso denganSubstituen Ampas Tahu.ProsidingSeminar Nasional Unimus245-251.
Isyanti, M dan Lestari, N. 2014. PerbaikanMutu Gizi Produk Olahan Pangan Tra-disional Opak Ketan dengan Penamba-han Tepung Ampas Tahu (Okara).War-ta IHP/Journal of Agro-based Industry31(2):62-69.
Latief, 1995. Makanan Formula TempoUntuk Peningkatan Gizi Balita.Pro-sidingWidyakarya Nasional KhasiatMakanan Tradisional Jakarta. Jakata : Kantor Menteri Negara Urusan PanganRI.
Noor, T.F.D., 2012.Pemanfaatan TepungAmpas Tahu pada Pembuatan ProdukCookies. Skripsi Universitas NegeriYogyakarta.
Putri, D.A dan Yuwono, S.S. 2016. PengaruhPenambahan Tepung Ampas Tahu DanJenis Koagulan Pada Pembuatan TahuBerserat.Jurnal Pangan dan Agroin-dustri4(1):321-328.
Rahayu, L.H., Sudrajat, R.W., danRinihapsa-ri, E. 2016. Teknologi Pembuatan Tepung Ampas Tahu untuk ProduksiAneka Makanan Bagi Ibu-Ibu RumahTangga di Kelurahan Gunungpati,Semarang.Jurnal Pengabdian KepadaMasyarakat7(1):68-76
.Ramadhani, F. dan Murtini, E.S. 2017.Pengaruh Jenis Tepung dan Penam-bah Perenyah Terhadap Karakter-istik Fisikokimia dan OrganoleptikKue Telur Gabus.Jurnal Pangan danAgroindustri5(1):38-47.
Rusdi, B., T.M. Indra, T.M. dan Reza, A.K.,2013. Analisis kualitas tepung am-pas tahu.Jurnal Matematika & Sains18(2):57-60.
Sarbini, D.,Rahmawati, S. dan Kurnia, P.2009. Uji Fisik, Organoleptik danKandungan Zat Gizi-Biskuit TempeBekatul Dengan Fortiikasi Fe dan Znuntuk Anak Kurang Gizi.Jurnal Pene-litian Sains & Teknologi10(1): 18 — 26.
Sudarmadji, S., Hartono, B. dan Suhardi.1989.Analisa bahan makanan dan Per-tanian.Penerbit Liberty. Yogyakarta.
Sundari, D., Almasyhuri, dan Lamid, A.2015. Pengaruh Proses Pemasakan Ter-hadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pan-gan Sumber Protein.Media Litbangkes25(4): 235-242.
Tilawati, 2016. Kandungan Protein Kasar,Lemak Kasar dan Serat Kasar LimbahKulit Kopi yang Difermentasi Meng-gunakan JamurAspergiluus nigerdanTrichoderma viride. (Online),(https://core.ac.uk/download/pdf/77626265.pdf. diakses 6 Juli 2018).
Winarno, F.G. 2004.Kimia Pangan dan Gizi.PT Gramedia Pustaka. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.55259/jiip.v25i1.214
View My Stats